Memasuki bangunan berwarna cokelat muda di sektor 3 Bintaro Jaya yang terletak di pinggir jalan raya, kesan sepi seketika menyapa. Namun berbeda saat pintu terbuka, ruangan plong dengan berbagai dekorasi ditata apik oleh si empunya rumah memberikan rasa nyaman yang menenangkan.
Perjuangan untuk mendapatkan rumah ini memang tidak semudah pencariannya, jalan yang dilaluinya pun lumayan panjang dan berliku. Diawali pengalaman pertama membeli rumah yang terkesan tergesa-gesa, hingga akhirnya Citra berhasil memiliki rumah yang sesuai keinginan, rumah yang nyaman, rumah yang kini jadi kebanggaan.
Mau punya rumah di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan,seperti rumah Citra yang instagramable? Masih banyak yang di bawah Rp1 M, loh! Temukan pilihan rumahnya di sini!
Dan kendala di masa pandemi pun menjadi rangkaian cerita perjalanan mewujudkan rumah impian Citraria Febrianita. Bagaimana rumah pada akhirnya menjadi tempat Citra dan keluarganya bernaung, sekaligus sebagai tempat berproses.
Cerita Citra Gerilya Cari Rumah dari Orangtua untuk Ditinggali Saat Weekend
“Saya adalah anak paling kecil dari tiga bersaudara, anak bungsu. Saya dan Teuku Winnetou menikah di tahun 2012, dan kami menetap di rumah orangtua saya yang berada di Pasar Minggu,” cerita Citra mengawali kisahnya.
Selama empat tahun pernikahan, Citra mengaku tak ada kendala meski tinggal di rumah orangtuanya. Segalanya baik-baik dan lancar-lancar saja. Tambah lagi Daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tergolong memiliki akses yang sangat mudah untuk ke mana-mana sehingga Citra yang berkantor di bilangan Sudirman, dan Win yang kantornya di Kalideres, merasa nyaman.
Saat itu Teuku Dastan (4 tahun), buah hati mereka juga belum lahir, sehingga dikeseharian Citra dan Win mudah menjalani rutinitas kerja. Dan tinggal bersama orangtua membuat mereka bisa menyisihkan penghasilan. Apalagi ditambah bonus, membuat mereka benar-benar bisa fokus untuk menabung.
Panduan dan Pertimbangan Penting Saat Mencari Rumah
Namun di tahun kelima pernikahan, tepatnya tahun 2017, Citra ingin sekali memiliki sebuah rumah, dan keinginan tersebut pun disambut baik oleh sang suami. Namun larangan dari orangtuanya untuk tidak boleh keluar dari rumah mereka, selalu terngiang.
“Kalau ditanya alasan beli rumah saat itu, spontan saja, karena ingin. Kami ingin punya tempat saat weekend. Jadi weekend itu ada tujuan mau ke mana,” kata Citra mengenang cerita dan alasannya membeli rumah.
Jadi tanpa memberi tahu kedua orangtuanya, Citra dan Win pun mulai bergerilya mencari rumah untuk keluarga kecil mereka. Tujuannya? Sekali lagi, saat itu memang hanya untuk ditinggali pada saat weekend saja.
Cerita Citra Beli Rumah Tanpa Survei Kawasan dan Perumahan Lainnya
Keinginan untuk memiliki rumah sendiri yang sudah tak terbendung membuat Citra dan Win saat itu gerak cepat mencari rumah idamannya. Sadar bahwa sulit mencari rumah di Jakarta dengan harga yang masih terjangkau membuat mereka melempar sauhnya ke area pinggiran Jakarta, tepatnya Tangerang Selatan.
Sebuah klaster perumahan kecil yang hanya berisi 20 unit rumah, terletak dekat dengan pusat perbelanjaan Bintaro Jaya Xchange. Rumah dengan luas tanah 90 m2 saat itu menarik minat mereka.
“Entah ya, saat itu rasanya mau cepat-cepat saja. Kita kepingin banget mewujudkan punya sebuah rumah, dan kita bahkan nggak survei ke perumahan lain,” ujar wanita yang bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan batubara ini. Singkat cerita, rumah tersebut dibeli tanpa kendala, bahkan proses KPR pun selesai dalam waktu 1 bulan saja.
Kemudian sesuai rencana, rumah di klaster tersebut pun menjadi persinggahan akhir pekan. Setiap Sabtu Citra beserta suami menginap. Biasanya hingga hari Senin, sehingga
mereka berangkat ke kantor dari rumah tersebut.
Tak Perlu Berpergian, Proses Pencarian Rumah Tetap Bisa Berjalan, Ini Caranya
“Saya drop waktu pertama kali berangkat ke kantor dari sana, kok baru keluar klaster sudah terjebak macet ya?! Kita menuju ke pintu tol saja memakan waktu hingga 45 menit!” ujar Citra. Komentar orang tua Citra mengetahui hal itu singkat saja: Jual!
Citra juga melihat kawasan di sekitar klaster rumah mereka sedang banyak pembangunan klaster-klaster baru. Jika akses jalan tidak segera dibenahi, Citra mengaku tidak bisa membayangkan macetnya nanti akan seperti apa jadinya.
Akhirnya dengan keputusan bulat, Citra dan suami pun sepakat untuk menjual rumah tersebut, rumah yang aksesibilitasnya kurang mendukung mobilitasnya. Walau sedikit pesimis bisa cepat laku, karena melihat banyak klaster baru bermunculan di sekitar area tersebut, namun Citra mengaku tidak bisa bertahan lagi dengan kondisi kemacetan pagi tersebut.
Cerita Rumah Citra yang Cepat Laku karena Dekat Stasiun Jurangmangu
“Kita jualnya tidak melalui agen properti, hanya dari mulut ke mulut saja awalnya. Jualnya pun nggak ngoyo, kalau dibantu agen properti tentunya jadi ada biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan,” pikir Citra saat itu.
Citra memasukkan informasi jual rumahnya ini ke situs properti Rumah.com. Sejak memasukkan listing properti di jual di Rumah247.com, ia kaget karena beberapa kali ada peminat yang datang untuk survei. “Wow, it works!” gumam Citra saat itu yang mengaku mudah memasang listing, hanya input data dan foto-foto saja.
“Hal yang tak terlupakan saat itu, setiap ada yang telepon dan bilang mau survei, wah otomatis kita langsung beberes! Kalau biasanya kita ke rumah itu jam 12 siang, ini jam 6 pagi kita sudah berangkat, gubrak gubrak mulai nyapu, ngepel, sampai sikat kamar mandi. Dan jam 7.30 sudah rapih deh, hahaha,” gelak Citra.
Dalam rentang waktu 6 bulan, dari melihat listing properti di jual yang dipasang di Rumah247.comada sekitar 5 orang yang survei. Mengaku heran, Citra bertanya kenapa mereka tertarik daerah tersebut. Jawabannya semua sama, karena dekat dengan Stasiun Jurangmangu. Ya, stasiun commuter line yang melaju dari Tanah Abang – Serpong/Maja.
Tips Rumah247.com
Meskipun banyak yang memilih menjual rumah sendiri tanpa mencari bantuan profesional, namun fakta membuktikan bahwa agen properti dapat memainkan peran penting dalam penjualan rumah secara cepat. Mereka menggunakan database yang luas, kontak dan alat-alat yang efektif untuk mencari pembeli terbaik dan mempercepat proses penjualan.
Namun ternyata rumah tersebut malah rezekinya tetangga Citra yang sebelumnya mengontrak rumah tepat di depan rumah Citra. Sang tetangga yang sudah kadung cinta dengan klaster itu harus menyelesaikan kontrak rumahnya karena rumah tersebut mau dipakai pemiliknya.
“Memang rumah itu jodohnya dia. Walau pada saat proses pengajuan KPR ternyata plafonnya tidak sampai, hanya sekitar 80%-nya saja dari harga rumah. Saya memberi tenggat waktu 4 bulan jika ia mau tetap membeli rumah saya. Dan dalam 4 bulan itu mereka berhasil mengumpulkan uang sisanya,” papar Citra.
Akhirnya rumah itu pun terjual, Citra sendiri kembali ke rumah orangtuanya di Pasar Minggu. Saat itu ia belum mencari rumah lagi. Ya, ia merasa dalam proses pencarian rumah berikutnya nanti harus benar-benar santai, tidak buru-buru dan memaksakan. Pelajaran berharga beli rumah dengan terburu-buru membuatnya trauma.
Cerita Citra Cari Rumah di Bintaro, BSD, dan Ciputat, dengan Restu Orangtua
“Waktu mulai nyari rumah lagi aku tetep kepingin cari di daerah Bintaro lagi. Karena Bintaro itu lengkap, trus aksesnya ke mana-mana juga enak.
Aku browsing di Rumah247.com, masukin keyword Bintaro, BSD, dan Ciputat,” papar Citra.
“Kalau waktu beli rumah yang pertama saya sembunyi-sembunyi, pada pencarian rumah kedua ini saya mengajak orangtua untuk ikutan survei. Saya bilang ke mereka kalau sudah ada 3 pilihan,” cerita Citra yang hingga saat itu sebenarnya belum mendapat restu untuk keluar dari rumah orangtuanya.
Dari survei ke Discovery Bintaro hingga BSD, ibu Citra terus menerus berkata jauh, tidak sampai-sampai, dan sebagainya. Pas survei ke BSD mereka langsung geleng-geleng kepala, katanya: ‘nggak, nggak, nggak, ini jauh banget!’ Tetapi saat survei ke Bintaro Jaya sektor 3, orangtua Citra langsung berkata: ‘sudah, sini aja nih dekat!’
Setelah survei ke rumah di sektor 2 dan sektor 3 bagian dalam, tiba-tiba kendaraan mereka melewati sebuah rumah dengan papan ‘Rumah Dijual’ yang dipasang di pagar rumah.
“Sebenarnya kita sudah mau deal dengan rumah di sektor 3 agak ke dalam, lalu tiba-tiba dalam perjalanan pulang melihat rumah ini. Saya ingat pernah melihat rumah ini di listing dan sempat bertanya. Saat itu langsung saya kontak dan ternyata benar ini adalah rumah yang pernah saya tanyakan,” kata Citra.
Seluruh daftar perumahan yang akan disurvei di catatan Citra memang didapatnya berkat mencari di Rumah247.com. Citra mengaku sangat terbantu dengan fitur-fitur serta filterisasi yang ada di Rumah247.com sehingga memudahkan pencarian rumahnya.
Cerita Rumah Citra: Antara Rumah Huk Depan Gardu Listrik dan Rumah Bekas Tempat Usaha
Setelah melewati proses pencarian, pada akhirnya tinggal tersisa dua lokasi yang ingin dipilih, yaitu sebuah rumah huk di Discovery Bintaro, dan rumah dengan bangunan ‘belum ideal’ yang berada di sektor 3 Bintaro Jaya.
Citra tertarik dengan rumah di Discovery dengan pilihan luas tanah 130m2. Namun Win sang suami tidak setuju, karena tepat di depan rumah tersebut ada sebuah gardu listrik yang besar. Ia tidak merasa aman. Padahal dibanding lainnya, harga yang ditawarkan sangat miring.
Sementara rumah di sektor 3, dahulu adalah rumah yang dijadikan tempat usaha. Banyak ruangan dan sekat-sekat yang membuat tampilannya sempit. Belum lagi ubin hijau dan beberapa bagian tembok yang di cat hijau. Citra tidak bisa memvisualisasikan bayangannya akan rumah idaman di bangunan tersebut.
Dengan dijualnya rumah pertama, dan menuju pencarian rumah idamannya ini Citra mengaku tidak mematok bujet ‘harus sama’ dengan hasil penjualan rumah pertama. Keinginan untuk ‘naik kelas’ dan mencari rumah dengan luas tanah yang lebih besar membuat mereka rela jika harganya lebih tinggi. Harapannya, harganya tidak terlampau jauh.
12 Biaya Beli Rumah yang Penting untuk Diperhitungkan
“Jujur, rumah ini harganya 4 kali lipat di luar bujet yang kita anggarkan! Sempat kita ngebatin, duh mahal sekali ya daerah sini, kuat nggak ya finansial kita,” tutur istri dari seorang karyawan swasta di salah satu kelompok bisnis produk konsumen besar di Indonesia ini.
Citra juga mengaku sempat syok melihat kondisi rumah di sektor 3 yang harganya tinggi namun tidak nyaman. Tetapi sang suami meyakinkannya, bahwa dengan harga serupa tapi luas tanahnya terpaut lebih besar 100 m2. Lokasinya strategis, lebih dekat ke Jakarta. Yang terpenting, tidak ada gardu listrik besar di depan rumah.
“Lalu kita berhitung lagi, dan akhirnya meyakinkan diri, ya kita bisa!” papar Citra yang kemudian setuju dan mengikuti kata suami. Apalagi kedua orang tua Citra juga langsung setuju dan memberi restu dengan lokasi yang dipilihnya ini.
Cerita Agen Properti yang sangat Membantu Citra Beli Rumah Warisan
Dari kontak agen di listing properti di jual di Rumah247.com yang telah disimpan Citra, ia mulai mem-follow up rumah tersebut. Tapi setelah berhubungan dengan pemilik rumah, mereka menyerahkan proses seluruhnya ke agen properti pilihan mereka.
Ternyata proses membeli rumah ini tidak semudah yang mereka bayangkan. Sang agen propertiyang ditunjuk pun turut memberi informasi penting, jika mau rumah tersebut prosesnya agak susah. Apa pasal? Ternyata rumah tersebut statusnyarumah warisan!
“Untungnya beli rumah dibantu agen properti, buat kasus saya yang mau belirumah warisan keluarga, jadi sangat membantu sekali. Agen yang wara-wiri mengumpulkan tandatangan semua ahli waris, komunikasinya jadi lebih mudah kalau ada apa-apa saya cukup kontak agen properti tersebut,” jelas Citra lega.
Ketahui Fakta Hukum Waris Islam di Indonesia
Ya, untuk memenuhi berkas persyaratan pengajuan KPR, diperlukan tandatangan seluruh ahli waris rumah tersebut. Dan keluarga pemilik rumah tersebut memiliki anak 11 orang!
“Wah lama prosesnya hingga 2 bulan! Agen properti ini yang membantu mengumpulkan seluruh tandatangan persetujuan rumah tersebut dijual,” papar Citra lagi. Namun pada akhirnya seluruh proses selesai, KPR pun disetujui. Citra dan Win membayar DP 30% dari harga rumah tersebut, dengan tenor 15 tahun.
Cerita Renovasi Rumah Citra dengan Jasa Arsitek dan Pindah Rumah di Masa Pandemi COVID-19
“Saat kami beli rumah ini, kami memang belum mikir panjang buat renovasi. Karena kita ingin cepat mendapatkan rumah itu. Saya dan suami berpikir rumah kan untuk everlasting, jadi fokusnya ambil yang besar, supaya kalau mau dibangun nanti masih ada lahan,” jelas Citra.
Diawali Win membuka semua sekat agar ruangan terasa lapang dan mengganti ubin hijau menjadi putih, saat itu sebenarnya belum ada rencana renovasi. Tetapi karena sudah terlanjur kotor, akhirnya mereka putuskan untuk sekalian memanggil jasa arsitek.
Dengan bujet yang ada renovasi difokuskan pada bagian dalam rumah. Keinginan Citra dan Win tidak muluk-muluk, Citra ingin living room nyaman yang menyatu dengan area dapur, sementara Win menginginkan halaman yang luas mengingat rumah di pinggir jalan sehingga anak tidak perlu main di luar.
Tarif Jasa Arsitek dan Cara Perhitungannya
Namun kendala renovasi tanpa akhir yang melelahkan dialami Citra dan Win. Bujet yang sudah disiapkan semakin membengkak, yang menyebabkan keinginan harus dikalahkan untuk menghentikan renovasi yang telah 9 bulan dilakukan.
Dalam keadaan masih kotor, Citra dan keluarga mungilnya pindah ke rumah baru pada bulan April 2020, tepat pada saat pandemi COVID-19 yang mengharuskan semua orang untuk stay at home alias berdiam di rumah.
“Pindahan di saat pandemi, wah chaos!” gelak Citra mengingat hal itu. Saat itu asisten rumah tangga Citra mendadak pulang, dan tukang yang sedang mengerjakan kamar mandi utama pun juga pulang meninggalkan pekerjaan yang belum selesai.
Cerita Rumah Citra: Work from Home Membawa Berkah Keluarga Bahagia
Rasa excited mengalahkan segala hal. Win sang suami ingin buru-buru pindah karena menurutnya setelah mengeluarkan uang banyak, mengapa ditunda-tunda untuk segera ditempati? Untungnya saat itu semua harus work from home alias kerja dari rumah, sehingga setiap hari mereka bisa mencicil memindahkan barang, tanpa bantuan siapa pun.
Namun berkah masa pandemi, banyak hal dan kebiasaan jadi berubah, perubahan yang membawa bahagia. Kami hanya bertiga saja di rumah baru. Citra dan Win juga bisa menyalurkan hobi. Bahkan Dastan jadi lebih mandiri, umur 4 tahun sudah mau mandi dan pakai baju sendiri, hingga membereskan mainan sendiri.
Pada akhirnya, itulah kebahagiaan yang kini dirasakan Cita dan keluarga kecilnya setelah berhasil mewujudkan rumah idamannya. Dan berdasarkan pengalaman Citra, berikut adalah tips mewujudkan rumah idaman ala Citra:
Tips mewujudkan rumah idaman ala Citra:
- jangan tergesa-gesa ketika akan memutuskan membeli rumah.
- Survei lokasi jangan hanya sekali, lakukan juga di waktu-waktu padat misalnya pagi saat hari kerja.
- Fokus pada tujuan utama, bagi Citra dan Win akses mudah dan luas tanah sesuai keinginan.
- Jangan ragu memanfaatkan segala platform, situs properti Rumah247.com dipilih Citra karena fitur filterisasinya detail dan mudah.
- Menggunakan bantuan agen properti sangatlah penting, apalagi saat rumah yang ingin dibeli memiliki kendala.
- Membuat nyaman rumah bisa dilakukan secara bertahap. Rumah yang terlihat tidak nyaman saat dibeli bisa kok menjadi homey setelah ditinggali dan didekorasi sesuai selera.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com
Cerita Rumah Citra: Akun Instagram @rumahcits dengan Followers 13K
Keasyikan memiliki rumah sendiri memberi banyak ruang untuk Citra dan Win melakukan hobinya. Hobi Win memelihara kura-kura, kalajengking, dan tarantula bisa terlaksana, yang tentunya membuat orang tua Citra cukup kaget saat datang bertandang. Semua akuarium ditata rapi di sebuah sudut lantai dua.
Citra pun bebas bereksplorasi dengan koleksi keramiknya dan hobi mendekorasi ruangan. Terlihat deretan keramik unik tersusun pada sebuah rak besar, atau sudut-sudut Instagrammable yang cantik.
Tepat dua bulan setelah pindah, yaitu di bulan Juni 2020 Citra membuat sebuah akun Instagram yang memuat seluruh sudut cantik serta dekorasi yang ia tata. Akun @rumahcits dengan jumlah followers yang kini mencapai 13.000 lebih.
TANYA RUMAH247.COM
Jelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
Tanya Rumah247.com Sekarang
Setelah akun ini dibuat dan banyak memberi inspirasi kepada teman-teman serta pengikutnya, berkah rumah baru lainnya pun muncul. Beberapa tawaran datang untuk menyewa rumah Citra sebagai lokasi foto beberapa produk fashion, brand baju anak terkemuka, hingga produk kesehatan.
“Rumah ini insya Allah sudah menjadi rumah idaman kami. First time kita pindah sangat excited, karena ini benar-benar pindah bukan hanya sekadar weekend saja. Kini ada rasa homey-nya,” cerita Citra.
Citra pun melanjutkan, “Rumah di tepi jalan selain aksesnya mudah saya juga merasa lebih memiliki privasi. Berbeda dengan rumah klaster tanpa pagar di mana bisa tiba-tiba ada tetangga bertamu. Di sini pun rapih dan tidak crowded, fasilitas juga lengkap. Bahkan jarak sekolah Dastan hanya 2 menit saja.”
Itulah cerita Citra yang sempat tergesa-gesa membeli rumah pertamanya. Dan berkat bantuan agen properti, pembelian rumah keduanya, rumah warisan, jadi aman dan nyaman. Masih banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di
Cerita Rumah.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah.
Teks: Erin Metasari, Foto: Lufti Hamdi