“Segala sesuatu yang nyaman di luar rumah juga bisa terwujud di dalam rumah. Rumah bagi kami sangat penting, dan bonusnya juga bisa menjadi investasi tak terduga,” – Cerita Rumah Andrew dan Stephanie
Salah satu kekhawatiran yang muncul di kalangan generasi muda saat ini adalah kesulitan untuk membeli rumah sendiri. Pemicunya umumnya seperti harga rumah yang terus naik tinggi, kesulitan akses KPR, hingga gaya hidup yang tidak mendukung. Tapi kekhawatiran tersebut sebenarnya bisa ditepis dengan lewat perencanaan yang jelas.
Andrew Suryaga Arnalis dan Stephanie Nursalim merupakan satu bukti dari kalangan muda yang memiliki keberanian untuk membeli rumah sendiri. “Pasangan muda kalau ingin punya rumah tidak usah takut karena bisa dikerjakan berdua, kok. Kita nggak harus punya rumah di kompleks yang besar karena harganya pasti mahal. Hal itu bisa disiasatin dengan membeli rumah yang cukup layak di lokasi yang terjangkau dan bisa disesuaikan dengan taste sendiri,” ungkap Stephanie.
Rumah bagi Andrew dan Stephanie masuk dalam prioritas utama dalam urusan kehidupan rumah tangga. Oleh karena itu, keduanya berupaya keras untuk bisa memiliki rumah sendiri. “Rumah tangga kalau nggak ada rumahnya, ya tangga doang, ha…ha…ha…. Rumah sangat penting bagi kami dan bonusnya bisa menjadi sebuah investasi tak terduga,” tambah Stephanie.
Ingin punya rumah di kawasanBSD, yang aksesnya mudah ke Jakarta, dengan suasana yang masih menyisakan kesegaran udara dan nuansa alami di tengah gempita kehidupan perkotaan seperti rumah milik Andrew dan Stephanie? Temukan pilihan rumahnya di sini!
Cerita Rumah Andrew dan Stephanie: Demi Orang Tersayang Cari Rumah di BSD Tangerang
Andrew kepincut dengan suasana BSD yang masih menyisakan kesegaran udara dan nuansa yang alami di tengah gempita kehidupan perkotaan.
Andrew dan Stephanie terhitung masih pengantin baru. Keduanya menikah pada bulan Oktober 2022 lalu. Dari sebelum menikah, pasangan muda ini sudah merencanakan membeli rumah sebagai tempat bernaung kelak hidup berumah tangga.
Andrew dan Stephanie berasal dari dua latar belakang berbeda. Andrew adalah sosok pria kelahiran Jakarta, yang tumbuh besar dan berkarier juga di Jakarta. Sementara Stephanie berasal dari Solo, Jawa Tengah yang semenjak kuliah tinggal di wilayah Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang.
“Sejak dari Solo, Stephanie memang sudah menetap di BSD, sedangkan saya kurang familiar dengan BSD karena dari kecil tinggal di Jakarta. Setelah sering mondar- mandir ke BSD, kok homie banget, ya. Malam-malam kacanya masih berembun, paginya banyak kicau burung. Berbeda jauh dengan suasana di Jakarta,” terang Andrew.
Ketahui Potensi Area BSD, Tangerang, dan Area lainnya Lewat AreaInsider
Andrew kepincut dengan suasana BSD yang masih menyisakan kesegaran udara dan nuansa yang alami di tengah gempita kehidupan perkotaan. Berbagai pengalaman mengesankan yang dialami Andrew membuatnya berangan-angan untuk bisa membeli rumah di kawasan BSD.
“Saya merasa nyaman banget dengan lingkungan BSD. Dari situ saya berpikir, oke deh beli rumah di BSD. Meskipun jauh dari tempat kerja saya di Jakarta, tapi begitu sampai di rumah berasa ada kenyamanan tersendiri sepertinya,” kata Andrew.
Mantap dengan keputusan untuk tinggal di BSD, Andrew dan Stephanie memulai ‘petualangan’ mencari rumah idaman. Puluhan rumah dari beberapa agen properti disambangi oleh keduanya demi mendapatkan apa yang diinginkan.
Cerita Rumah Andrew dan Stephanie: Rumah247.com Opsi Cari Rumah di Masa Pandemi
Layaknya generasi muda kekinian yang digital savvy, Andrew dan Stephanie pun mengandalkan teknologi digital sebagai langkah awal dalam mencari rumah. Berselancar di portal-portal dan membuka berbagai aplikasi properti menjadi hal yang sering dilakukan di tengah keterbatasan gerak karena pandemi COVID-19.
Selepas browsing, Andrew dan Stephanie biasanya langsung mengontak agen yang memiliki daftar rumah yang dicarinya. Saking antusiasnya, Andrew dan Stephanie mendatangi hampir semua rumah yang terdaftar di agen propertinya.
“Satu agen itu punya listing antara 3-4 unit rumah yang dijual. Kami survei semua, tuh, dari satu rumah ke rumah lainnya. Intinya, sih, kami bilang ke agen punya bujet segini jadi tolong cariin rumah dengan tanah yang cukup luas dan kira-kira cocok dengan rencana kami,” ucap Andrew.
Satu hal yang selalu menjadi perhatian Andrew dan Stephanie tiap kali googling rumah adalah munculnya portal properti Rumah247.com di halaman pertama mesin pencarian. Situs Rumah247.com memberikan banyak kemudahan bagi keduanya dalam memilih rumah sesuai spesifikasi yang diinginkan.
“Waktu kami mencari rumah, kondisi masih pandemi sehingga belum terlalu mudah buat bertemu orang. Sementara Rumah247.com telah membuat semacam filter yang rapi mengenai rumah yang hendak dijual. Mulai dari luas tanah, harga, spesifikasi, lingkungan, bahkan foto-foto rumahnya,” jelas Stephanie.
Bagi keduanya, kehadiran Rumah247.com sangat membantu dalam menyaring pilihan rumah yang tersedia. “Dari Rumah247.com ini kami cek dulu, dan kalau cocok, kita bisa putuskan untuk ke step berikutnya, menghubungi agen propertinya, ” Stephanie menambahkan.
Cerita Rumah Andrew dan Stephanie: Harga Rumah di Masa Pandemi Tinggi, Nekat Beli
Andrew dan Stephanie banyak melakukan survei di kawasan BSD baru dengan harapan bisa mendapatkan perumahan baru yang sesuai bujet.
Membeli rumah baru atau rumah second memang kerap menjadi pertimbangan tertentu. Baik baru maupun second memiliki keunggulan dan kekurangan masing- masing. Yang jelas, perencanaan matang sangat diperlukan agar tidak kecewa di kemudian hari.
Awalnya, Andrew dan Stephanie berniat mencari rumah baru. Tidak terlintas di benak mereka untuk membeli rumah second apapun alasannya. Oleh karena itulah keduanya banyak melakukan survei di kawasan BSD baru dengan harapan bisa mendapatkan perumahan baru yang sesuai bujet.
Mendapati perumahan baru yang begitu beragam tidak membuat Andrew dan Stephanie dengan mudah membuat keputusan cepat. “Misalnya kami punya bujet sekian, kalau kami beli rumah baru di kawasan BSD baru, maka dapat rumah dengan tanah yang tidak terlalu luas. Sementara jika beli rumah second di kawasan lama, maka dapat rumah dengan tanah yang cukup luas,” papar Stephanie.
Panduan Beli Rumah Bekas Biar Untung Banyak
Akhirnya Andrew dan Stephanie sepakat untuk membeli rumah second di perumahan lama tapi masuk ke dalam kawasan BSD baru, yakni klaster the Caspia BSD City. Mereka berhasil mendapatkan rumah dengan luas tanah 7 x 16 meter seharga 1,95 miliar rupiah pada awal tahun 2022.
“Waktu itu penjual buka harga di atas 2 miliar rupiah. Karena istilahnya BU (butuh uang), jadi kami dapat good deal, tapi harus langsung tanda tangan saat itu juga, ha…ha…ha…. Kalau sekarang harganya bisa lebih dari 2 miliar rupiah, sih,” kata Andrew.
Di masa pandemi, menurut Andrew, banyak rumah yang terjual cepat sebenarnya bukan karena harga properti turun. “Kami sempat ngobrol dengan agen properti, justru harga di masa pandemi adalah harga tertinggi. Hanya saja ada special case, misalnya orang lagi BU. Pemilik rumah yang butuh dana cash biasanya ingin rumahnya terjual cepat sehingga bisa dapat good deal,” tambah Stephanie.
Cerita Rumah Andrew dan Stephanie: Padukan Dua Konsep Berbeda Rumah Impian Bersama
Andrew senang dengan rumah pilihan mereka berdua , ketersediaan lahannya cukup luas. Dengan begitu Andrew bisa tetap mewujudkan passion-nya dalam mendesain rumah dengan tetap mengakomodir harapan sang istri.
Bukan hanya asal usul saja yang berbeda, Andrew dan Stephanie pun memiliki konsep masing-masing dalam memilih rumah. Stephanie cenderung menyukai rumah compact yang penting tersedia kamar pembantu rumah tangga (PRT). Sementara Andrew senang dengan rumah yang luas sekaligus sebagai persiapan memiliki anak.
“Syarat dari Stephanie tidak muluk-muluk, pokoknya ada kamar PRT saja. Artinya, kalau ada rumah dijual hanya terdapat 2 kamar tidur, jelas harus nambah kamar lagi. Kebetulan rumah yang kami beli ini memiliki 3 kamar tidur, tapi memang tidak ada kamar untuk PRT sehingga tetap harus renovasi,” kata Andrew.
Yang bikin Andrew senang dengan rumah pilihan mereka berdua adalah ketersediaan lahan yang cukup luas. Dengan begitu Andrew bisa tetap mewujudkan passion-nya dalam mendesain rumah dengan tetap mengakomodir harapan sang istri.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com
“Kebetulan Andrew memiliki taste tersendiri mengenai looks rumah akan seperti apa. Ya, dia punya passion yang tinggi dengan desain arsitektur dan interior rumah. Pengetahuan akan desain rumah juga cukup memadai meski ia tidak punya latar belakang arsitek ataupun interior designer,” ucap Stephanie.
Andrew dan Stephanie membeli rumah incarannya melalui program KPR. Pembayaran DP sebesar 30%, sisanya diangsur dengan tenor selama 15 tahun. Berhubung persyaratan pengajuan KPR dengan mudah dipenuhi oleh pasangan ini, seluruh proses pembelian rumah dapat selesai hanya dalam satu bulan.
“Dengan usia sekarang, rumah ini sudah cukup ideal bagi kami. Kami masih bisa melakukan modifikasi untuk memenuhi keinginan berdua. Tujuan punya rumah sendiri sudah tercapai, tidak usah ngontrak,” kata Stephanie. Namun rumah yang baru dibeli Andrew dan Stephanie ini dirasa masih belum memenuhi keinginan keduanya. Stephanie butuh satu kamar khusus PRT, Andrew pun ingin mewujudkan passion-nya dalam mendesain rumah.
Cerita Rumah Andrew dan Stephanie: Renovasi Besar-besaran Agar Hasilnya Memuaskan
Untuk mewujudkan konsep tropical industrial yang jadi idamannya, maka penyediaan material dilakukan sendiri oleh Andrew. Mulai dari lantai kayu, conwood, ornamen batu bata, hingga furnitur.
“Kebetulan dulu sempat tinggal di apartemen sendiri. Iseng-iseng renovasi, eh hasilnya bagus. Nah, giliran sekarang coba renovasi rumah. Semua sumber informasi saya eksplorasi. Konsep yang saya inginkan lebih ke tropical industrial dibanding desain modern yang didominasi marmer,” jelas Andrew.
Andrew dan Stephani melakukan renovasi cukup besar. Seluruh sisa lahan ‘dihabiskan’ untuk memperluas bangunan. Di lantai atas tetap terdapat dua kamar tidur, yakni kamar tidur utama dan satu kamar tidur anak. Andrew dan Stephanie menambah kamar PRT di bagian belakang, kemudian membuat walk in closet, ruang kerja, dan kamar mandi di dalam kamar utama.
Di lantai bawah, Andrew dan Stephanie tetap mempertahankan satu kamar tidur untuk tamu dan tetap menyisakan lahan di bagian belakang sebagai taman atau ruang outdoor. Fasad rumah memang tidak banyak yang diubah, hanya memperluas carport agar menampung dua unit mobil dan tampilan muka rumah didominasi warna abu-abu.
Mana Lebih Untung, Membangun Rumah Sendiri atau Beli dari Developer? Cek di Sini!
Andrew lebih banyak ‘bermain’ di interior rumah. Untuk mewujudkan konsep tropical industrial yang jadi idamannya, maka penyediaan material dilakukan sendiri oleh Andrew. Mulai dari lantai kayu, conwood, ornamen batu bata, hingga furnitur.
“Andrew lumayan meredam egonya dan membiarkan saya memberi sentuhan bagi rumah ini. Untuk pilihan warna, saya suka warna semen dan abu-abu. Dan itu diakomodir dengan baik oleh Andrew. Kalau semuanya mengadopsi keinginan Andrew, nanti tampilan rumah jadi mirip kafe, ha…ha…ha…,” canda Stephanie.
Jika mengacu ke proposal yang dibuat oleh pemborong, biaya yang perlukan untuk renovasi rumah Andrew dan Stephanie terbilang sangat besar. Banyak item yang dipangkas oleh Andrew, seperti penyediaan material, sehingga biaya renovasi jadi lebih terjangkau.
“Untuk renovasi rumah, boleh dibilang saya hanya membayar jasa tukang. Desain yang dibikin ngikutin brief dari kami dan material beli sendiri juga. Lumayan memangkas pengeluaran renovasi,” terang Andrew.
Cerita Rumah Andrew dan Stephanie: Rumah Bekas Bikin Baru Lagi, Jual dengan Harga Tinggi
Harga rumah yang meningkat pesat memberi pesan bagi Andrew dan Stephanie bahwa investasi rumah cukup menjanjikan, apalagi dalam jangka waktu panjang.
Andrew dan Stephanie merasa cukup puas dengan hasil renovasi rumahnya dan langsung menempatinya pada bulan Oktober lalu. “Rumah itu kan tempat yang paling nyaman. Bayangan saya adalah kita bisa memindahkan kamar hotel yang nyaman ke dalam rumah. Dan kita bisa membuat ruang kerja di rumah senyaman di kafe,” kata Stephanie yang menjalankan bisnisnya dari rumah.
Yang membuat mereka makin merasa menghargai hasil jerih payah sendiri adalah nilai rumah yang ternyata meningkat dalam waktu singkat. Setelah seluruh renovasi selesai, seorang agen properti memperkirakan harga rumah Andrew dan Stephanie bisa mencapai 3,5 miliar rupiah. Terjadi peningkatan sekitar 40% dari total harga rumah dan biaya renovasi yang dikeluarkan Andrew dan Stephanie.
“Tapi untuk sementara ini, kami masih ingin menikmati dulu desain rumah hasil jerih payah berdua ini. Ya, masih sayang kalau harus dijual sekarang, kecuali harga yang ditawarkan cukup fantastis, ha…ha…ha…,” kata Andrew.
Tips Rumah247.com
Pastikan memilih kontraktor yang benar-benar profesional, terpercaya lewat hasil karya, testimoni klien, dari proyek-proyek sebelumnya. Penyedia jasa kontraktor berlisensi dan profesional akan memberikan garansi bahwa proyek dapat dikerjakan sesuai keinginan Anda, melaporkan progres rutin secara berkala, dan waktu serah terima yang tidak akan meleset dari kesepakatan awal.
Harga rumah yang meningkat pesat memberi pesan bagi Andrew dan Stephanie bahwa investasi rumah cukup menjanjikan, apalagi dalam jangka waktu panjang. “Kalau ditanya apakah ingin beli rumah lagi, sepertinya Andrew nagih, deh. Dia kepingin ada ‘kanvas-kanvas’ lainnya, ha…ha…ha…,” ujar Stephanie.
Dengan portofolio yang dimiliki, Andrew memang berhasrat untuk berinvestasi di bidang properti dengan caranya sendiri. Dia terpikir untuk menjadi seorang flipper, yakni membeli rumah bekas kemudian dijual lagi dengan harga yang lebih menguntungkan.
“Ada keinginan untuk beli rumah ‘busuk’ lalu saya renovasi total dengan desain yang bagus dan jual dengan harga tinggi. Apalagi kalau dapat tanah kosong dengan harga murah, bisa lebih seru lagi. Tapi kan itu butuh modal yang besar, ya, ha…ha…ha…,” tutup Andrew.
Itulah cerita pengalaman Andrew dan Stephanie, pasangan muda yang berani berjuang untuk punya rumah sendiri. Harga rumahnya yang naik tinggi sekaligus jadi inspirasi mereka untuk mulai berbisnis properti. Masih banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Teks: Aris Hendrawan, Foto: Rudyanto Wibisono
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.