Bercita-cita ingin mandiri, Wira Ulva atau Ila pun mewujudkan niatnya untuk punya rumah sendiri setelah menikah. “Aku beli rumah tahun 2013, sebelum nikah karena pengen mandiri nggak pengen gabung dengan ortu dan mertua,” tutur Ila menceritakan niat awal membeli rumah.
Bagi Ila lokasi tak terlalu jadi masalah, baginya yang penting rumah tersebut sesuai dengan bujet. Dengan bujet terbatas dan bekal informasi dari teman, akhirnya ia menjatuhkan pilihan mencari rumah di kawasan Tangerang.
Tujuan Ila dan Tommy pun tercapai dan menemukan rumah satu lantai dengan luas tanah 72 m2 di Kecamatan Benda, Tangerang. Meski bagi Ila luas rumahnya tak sesuai harapan, namun dengan niat dan usaha akhirnya rumah tersebut berkembang menjadi dua setengah lantai dengan luas bangunan saat ini 150 m2.
Mau punya rumah di area Tangerang, Banten, seperti rumah Ila yang aksesnya mudah, bebas banjir, dan ada akses tol langsung ke Jakarta? Temukan pilihan rumahnya dengan harga mulai dari Rp300 jutaan di sini!
Cerita Rumah Ila: Bujet Rp200 Jutaan, Cita-cita 120m2 Dapatnya 72m2
Sebelum menikah Ila memang berfokus untuk punya rumah sendiri dan tak bergantung dengan orang tua atau mertua. Niatnya ini pun dibuktikan dengan usaha di tahun 2013 ia dan Tommy berkeliling mencari rumah di kawasan Tangerang.
Baginya kawasan Tangerang tak menjadi masalah, apalagi aksesnya juga terbilang mudah dan strategis. Sang suami, Kemas Muhammad Irvan Fatony atau Tommy yang bekerja di area Tanjung Priok pun setuju bila membeli rumah di Tangerang karena ada akses tol langsung.
Selama 6 bulan Ila dan Tommy berkeliling untuk mendapatkan rumah yang sesuai. “Nyari rumah enam bulanan, caranya tiap weekend muter. Karena saat itu saya belum terbiasa menggunakan internet jadi kita ngider. Bahkan sampe ke Rajeg, Tangerang, duh itu jauh banget,” kenang Ila.
VIDEO RUMAH: Bujet yang Wajib Disiapkan Saat Beli Rumah
“Satu-satu developer didatangi, untuk tahu harganya sesuai bujet apa nggak. DP berapa, harga rumahnya berapa, dan cicilannya berapa. Dalam 6 bulan, banyak sekali perumahan yang didatangi, sampai nggak ingat ada berapa perumahan,” lanjut Ila.
Persiapan bujet yang disiapkan oleh Ila dan Tommy berada pada kisaran Rp200 jutaan. Hal tersebut juga membuat mereka harus putar otak supaya dapat rumah yang sesuai dengan bujet. Dengan berbagai macam pertimbangan akhirnya Ila dan Tommy menjatuhkan pilihan pada rumah dengan luas tanah 72 m2 dan luas bangunan 38 m2.
Cerita Rumah Ila: DP Rumah Rp30 Jutaan, Ambil Tenor KPR 15 Tahun
“Kendalanya, luas tanah nggak sesuai keinginan, pengennya 120 m2 dapatnya 72 m2 karena bujetnya segitu dapatnya. Ada yang pengen banget, tapi nggak sesuai bujet. Kan nggak mungkin sampai nggak makan gara-gara cicilan rumahnya besar ha ha ha,” papar Ila sambil tertawa.
“Ada yang harga rumah sesuai bujet, harga Rp190 juta luas tanah 120 m2, cuma indent 6 bulan. Aku nggak mau nunggu itu. Suami pun bilang, itu kan lebih besar luas tanahnya, sabar saja enam bulan tinggal di rumah mertua dulu. Nah aku nggak mau, lebih pilih ready stock walau tanahnya kecil,” lanjut Ila.
Usaha Ila dan Tommy pun membuahkan hasil dan menjatuhkan pilihan pada perumahan di Kecamatan Benda, Tangerang. Dengan harga Rp180 juta dan biaya tambahan lainnya sebesar Rp60 jutaan, Ila dan Tommy pun memutuskan untuk membayar melalui skema KPR. Sebelumnya, ia sudah mempelajari proses KPR melalui laman Panduan Properti di Rumah247.com.
Panduan Mengatur Keuangan untuk Beli Rumah
“Waktu itu DP rumah sekitar Rp30 jutaan dan kita ambil tenor KPR-nya 15 tahun. Proses belinya dibantu semuanya sama marketingnya, langsung dikasih tahu biayanya berapa. Jadi kami tidak ke notaris sendiri, tinggal akad kredit di bank saja,” cerita Ila.
Proses akad kredit KPR Ila pun tanpa kendala yang berarti. Semua urusan transaksi jual beli benar-benar ditangani marketing perumahan tersebut. “Marketingnya ngebantu sekali sewaktu proses akad. Untuk bank pemberi KPR juga langsung pakai rekanan perumahannya, jadi mudah,” tutur Ila.
Cerita Rumah Ila: Rumah Ready Stock Jadi Pilihan karena Mepet Rencana Pernikahan
Persiapan pembayaran DP rumah dan cicilan KPR pun sudah dipersiapkan dengan matang oleh Ila dan Tommy. Sebelumnya, mereka memang berusaha keras mengumpulkan uang dan hidup hemat demi mempersiapkan DP rumah serta cicilan KPR yang sesuai dengan kemampuan keduanya.
Meski luas rumah tak sesuai yang diinginkan, namun bagi Ila dan Tommy rumah tersebut sudah masuk kriteria. Mulai dari harga yang sesuai bujet, lokasi bebas banjir, akses mudah, dan dekat dengan jalan tol agar mobilitas menggunakan kendaraan pribadi lebih mudah.
“Waktu beli rumah ini memang ready stock, itu juga yang jadi salah satu pertimbangan. Karena dapat rumahnya juga mepet sama pernikahan, aku nggak mau ngekos lagi. Maunya habis nikah langsung ke rumah baru. Walau dulu belum banyak fasilitas, tapi gampang kalau ke Jakarta,” papar Ila.
Tips Memilih Tempat Tinggal
Rumah dengan luas 72 m2 yang dibeli oleh Ila adalah bangunan satu lantai dengan 1 kamar. Saat itu Ila merasa cukup. Namun seiring berjalannya waktu karena banyak keluarga besar yang kadang menginap, keduanya pun merasa rumahnya kurang luas.
“Renovasi harus dilakukan mempertimbangkan keluarga besar juga. Aku kan perantauan, orang Padang. Jadi setiap ada keluarga datang, pasti nginepnya di rumahku, karena aku satu-satunya yang di Jakarta. Ya, sudah kita paksain harus ningkatin rumah,” ungkap Ila.
Cerita Rumah Ila: Renovasi Rumah 2 Lantai Pertimbangkan Keluarga Besar
Sebelum rencana renovasi, Ila dan Tommy merencanakan estimasi renovasi terlebih dahulu. Berbagai tips renovasi, bujet yang harus disiapkan, hingga harga material bangunan dipelajari mereka melalui laman Panduan Properti di Rumah247.com.
“Kita itung-itungan dulu, tanya ke kontraktornya berapa biaya jasanya, biaya bangun rumah dua lantai berapa, kisaran dananya butuh berapa, serta interiornya. Kita pengin interiornya harus selesai dalam satu waktu, jadinya nggak nyicil-nyicil lagi,” jelas Ila.
Panduan dan Estimasi Biaya Renovasi Rumah 2021
Ia menambahkan, “Memang disiapkan ekstra bujet banget, lalu tabungan juga ditargetin sampai mencapai Rp700 juta, baru pede untuk ngebangun. Jadi udah dipas-in, kalau beli barang udah dibujetin. Materialnya harus sesuai dengan bujet di RAB. Malah kalau bisa di bawahnya,” papar Ila melanjutkan.
Setelah bujet renovasi rumah terkumpul, di tahun 2019 rencana renovasi rumah pun segera terwujud. Sebelumnya Ila pun berkeliling mencari informasi dan bertanya-tanya kepada tetangga sekitar yang juga sedang membangun rumah.
Cerita Rumah Ila: Menekan Pengeluaran, Menahan Godaan Agar Renovasi Sesuai Anggaran
Dalam prosesnya pun Ila harus putar otak supaya biaya renovasi rumah tidak sampai over bujet. Baginya perhitungan yang sesuai adalah hal mutlak agar semua berjalan dengan lancar. Meski kadang ada godaan untuk memilih material yang lebih bagus.
“Kadang kan kita ngiler, misalnya waktu pilih keramik bujet di RAB Rp200 ribu per meter. Eh, ternyata di tokonya ada Rp300 ribu yang bagus. Lalu aku mikir, bujet mana yang bisa ditekan. Kalo ada bujet lain yang bisa ditekan, ya sudah keramik over bujet itu bisa dibeli, kalau tidak ya ngalah saja,” jelas Ila.
Cara Cepat Membuat RAB Rumah
Berkat usaha Ila menekan pengeluaran renovasi agar sesuai dengan RAB, semuanya pun terbayar dengan hasil yang positif. Saat ini rumah Ila pun menjadi 2,5 lantai dengan tambahan kamar tidur dan kamar mandi. Kini luas bangunan menjadi 150 m2.
Bagi Ila ada beberapa faktor-faktor apa saja yang diambil saat memilih kontraktor. Pertama, harga yang dikeluarkan untuk kontraktor harus sesuai dengan bujet yang sudah direncanakan. Kedua, survei terlebih dahulu untuk melihat hasil kerja kontraktor tersebut. Ketiga, pilih kontraktor yang menggunakan material berkualitas, hal ini bisa dilihat dalam RAB yang dibuatnya.
Cerita Rumah Ila: Jika Rezeki Datang Ingin Beli Rumah Lagi di Kawasan dengan Pepohonan Rindang
Menurut Ila mencari bahan material yang berkualitas juga menjadi salah satu faktor penting saat renovasi rumah. Ila beruntung karena salah satu saudaranya memiliki bisnis material, jadi ia bisa mendapat informasi lengkap mengenai material yang berkualitas.
“Cara tahu material berkualitas, karena saudaraku jualan material jadi langsung nanya-nanya deh ha ha ha,” papar ila sambil tertawa. Saat ini pun Ila sudah merasa rumah yang dibelinya adalah rumah idamannya. Meski masih ada impian lainnya yakni ingin punya tanah di belakang rumahnya tersebut.
Walaupun kawasan Tangerang dirasa memiliki akses yang mudah bagi Ila, namun ia kadang masih membayangkan memiliki rumah di kawasan yang asri dengan pepohonan rindang. “Di sini agak gersang. Saya dulu sempat kepikiran area Cibubur sih, tapi kalau tiba-tiba ada rezeki datang, saya ingin sekali tinggal di kawasan Sentul, Bogor,” paparnya menutup pembicaraan.
Itulah cerita perjuangan Ila untuk punya rumah sendiri karena ingin mandiri. Berbekal persiapan dan pertimbangan bujet yang matang, rumahnya kini menjadi hunian yang sedap dipandang. Masih banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di
Cerita Rumah.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Teks: Siti H. Hanifiah, Foto: Zaki Muhamad