Download Aplikasi Rumah247

Cerita Rumah Gendhis: Impian Membeli Rumah Untuk Hadiah Orangtua

Rumah247.com – Bila remaja di bangku SMA mungkin hanya bermimpi mempunyai ponsel tercanggih, Gendhis Indahayu sudah bertekad memiliki rumah sendiri. Pengalamannya berpindah dari satu rumah kontrakan ke kontrakan lain sejak kecil membuatnya rindu akan kenyamanan memiliki tempat bernaung yang permanen.
Gendhis juga melihat kedua orangtuanya semakin bertambah umur. Tentu tak mudah bagi mereka bila harus terus tinggal berpindah-pindah. Kini Gendhis sudah bekerja dan impian membeli rumah untuk orangtua telah terwujud. Namun perjalanan mendapatkan rumah ternyata cukup berliku. Pandemi yang terjadi tahun ini juga membuatnya harus menunda rencana renovasi dan kepindahan ke rumah baru.

Cerita Rumah Gendhis Diawali Rasa Lelah Pindah-pindah Rumah Kontrakan

Cerita Rumah Gendhis Diawali Rasa Lelah Pindah-pindah Rumah Kontrakan

 

Sudah tujuh tahun keluarga Gendhis yang terdiri atas ayah, ibu, serta dua orang adik laki-laki tinggal mengontrak rumah di Pondok Kukusan Permai, Depok. Seingat Gendhis, ini adalah rumah kontrakan keempat yang mereka tinggali. Sepanjang masa SD sampai SMP, keluarganya pernah tinggal di rumah milik sendiri di Bekasi.
Namun ada kondisi yang membuat mereka harus melepas rumah itu dan mulai menyewa rumah. Saat itu, pilihan mereka jatuh ke Depok di mana nenek Gendhis juga tinggal.
“Saya capek pindah rumah terus. Saya lihat teman-teman tinggal di satu rumah yang sama dari kecil hingga besar. Sepertinya nyaman sekali. Rasanya saya bukan tipe advonturir yang semangat mencoba-coba lingkungan baru. Ingin sekali bisa menetap di satu lokasi saja,” tutur Gendhis.
Impian membeli rumah untuk dimiliki rumah sendiri sudah tertanam di benaknya sejak SMA. Apalagi, saat itu ia pernah harus dua kali pindah rumah dalam waktu yang berdekatan. Benar-benar melelahkan, pikir Gendhis.
Barulah ketika ia mulai bekerja pada 2015, Impian membeli rumah itu semakin menguat. Gendhis mulai rajin bertanya-tanya pada rekan kerjanya yang telah memiliki rumah sendiri. Ia bertanya apa saja yang harus disiapkan bila ingin membeli rumah. Dalam bayangannya, membeli rumah pasti jauh lebih rumit daripada membeli ponsel yang tinggal datang ke toko. Ia juga mulai melihat-lihat dan menimba ilmu lewat situs properti Rumah247.com.

Cerita Grendhis Beli Rumah untuk Orangtua dan Kriteria Rumah Idaman

Cerita Grendhis Beli Rumah untuk Orangtua dan Kriteria Rumah Idaman
Pada 2018, Gendhis merasa penghasilan bulanannya sudah lumayan. Ia merasa mungkin ini saat yang tepat untuk mulai serius mencari rumah dan mewujudkan impian membeli rumah untuk orangtuanya. Sempat terpikir olehnya untuk membeli saja rumah kontrakan yang sudah lama mereka tinggali. Sayangnya, pemilik kontrakan tidak mau menjual rumah itu.
Gendhis pun mulai mencari informasi dari teman-temannya mengenai pasaran harga rumah di sekitar Depok. Ia terkejut saat seorang kawan memberitahu harga rumah di perbatasan Depok dan Jakarta Selatan bisa mencapai 1,5 miliar rupiah.
“Wah, dari mana saya punya duit sebanyak itu?” kata Gendhis, kaget. Ia akhirnya mempercayakan proses pencarian rumah pada kedua orangtuanya. Bagaimana pun, rumah itu memang akan diberikan Gendhis pada mereka.
“Saya kasihan pada mama papa kalau mereka tidak punya rumah. Jadi saya niatkan rumah yang akan saya beli itu untuk mereka menghabiskan hari tua. Saya hanya ikut tinggal di sana sampai nanti bertemu jodoh, lalu tinggal di rumah lain bersama suami saya kelak,” jelas Gendhis. Ia juga menyebutkan bahwa inilah salah satu caranya membalas budi pada orangtua.
Gendhis lalu menetapkan kriteria rumah impia yang diinginkannya. Pertama, ia ingin lokasi rumah yang cukup dekat dari stasiun KRL karena Gendhis setiap hari menggunakan kereta untuk pergi pulang kantor. Kedua, ia ingin rumah itu juga dekat dari sekolah adik bungsunya. Saat itu adik Gendhis masih di bangku SMA. Ketiga, ia tidak mau membeli rumah dengan sistem indent.
“Saya tekankan pada orangtua untuk mencari rumah yang memang sudah dibangun. Saya tidak mau cuma mendapat tanah kosong, sementara bangunannya belum ada. Kalau developer-nya ternyata tidak bertanggung jawab, bagaimana?”
Sementara, kriteria orangtua Gendhis lain lagi. Mereka menginginkan rumah di lokasi yang berudara bersih, lingkungannya ramah dan terutama tidak dekat kali. Pasalnya, sewaktu tinggal di Bekasi, rumah mereka dekat dari sungai dan pernah kebanjiran parah hingga sepinggang orang dewasa. Mereka tak ingin kejadian itu terulang lagi. Itulah kriteria pemilihan rumah impian gendhis dan orangtuanya.

Cerita Rumah Gendhis: Cari Lokasi Perumahan di Sekitar Depok

Cerita Rumah Gendhis: Cari Lokasi Perumahan di Sekitar Depok

 

Pencarian rumah pun dimulai. Target lokasi yang mereka inginkan sudah jelas, karena mereka tetap ingin tinggal di sekitar Depok. Dengan bujet yang menurut Gendhis tidak terlalu besar, mereka berharap bisa mendapat rumah di area Citayam atau Bojonggede.
Udara di kedua wilayah itu juga masih cukup bersih, sesuai keinginan orangtua Gendhis. Satu persatu impian membeli rumah untuk orangtuanya dimulai. Butuh sekitar dua bulan dan survei ke enam lokasi sampai akhirnya orangtua Gendhis menyempitkan pilihan mereka ke dua rumah.
Untuk ‘mengunci’ dua pilihan itu, Gendhis membayar booking fee, masing-masing sebesar satu juta rupiah. Kemudian ia turun lapangan mensurvei kedua pilihan orangtuanya. Dan pilihan akhirnya jatuh pada rumah di Grande Asri Residence, Citayam.
“Saya memilih Grande Asri Residence karena jalanan ke arah perumahannya lebih bagus, besar dan tidak bolong-bolong. Sepanjang jalan menuju ke sana juga sudah ramai dan hidup. Sementara, pillihan kedua justru sebaliknya. Jalannya bolong-bolong dan untuk menuju ke sana, saya harus melewati kebun yang sepi serta jalan kecil yang tidak bisa dilewati mobil. Bagaimana kalau nanti saya pulang malam dari kantor? Saya pasti takut melewati kebun sepi dan jalanan kecil begitu,” kata Gendhis.
Orangtua Gendhis juga menyukai Grande Asri Residence karena sewaktu mensurvei rumah di sana, mereka berkenalan dengan beberapa orang warga dan disambut dengan baik. Selain itu, lokasinya juga strategis. Dekat dengan pusat perbelanjaan, stasiun dan juga tol. Akses menuju jalan besar juga dekat.
Walaupun ada sungai di belakang rumah mereka, sepertinya tidak masalah karena sungai tersebut agak jauh dan posisi rumah lebih tinggi dari sungai. Atas semua pertimbangan ini, Gendhis dan keluarganya pun sepakat memilih Grande Asri Residence. Perumahan tersebut menjadi pilihan mantap hasil dari impian membeli rumah gendhis untuk orang tuanya.

PENCARIAN AGEN

Hubungi Agen Profesional yang Akan Membantu Kebutuhan Anda

Temukan Agen

Cerita Plafon KPR yang Tidak Sebesar Harga Rumah Gendhis

Cerita Plafon KPR yang Tidak Sebesar Harga Rumah Gendhis

 

Setelah pilihan ditentukan, saatnya Gendhis menyiapkan pembiayaan. Developer Grande Asri Residence bekerja sama dengan Bank BTN, jadi Gendhis mempersiapkan uang muka serta semua berkas yang diperlukan untuk mengajukan KPR ke bank itu.
Sebenarnya Gendhis boleh saja mengambil KPR di bank lain, tetapi ia harus mengurus sendiri prosesnya. Developer tidak akan membantu. Berhubung ia belum punya pengalaman, Gendhis memilih tetap mengajukan KPR ke BTN. Lagipula saat itu ada promo bebas biaya surat-surat.
“Baru kali itu saya membeli materai sampai 36 lembar,” kenang Gendhis, tergelak.
Saat itu, penghasilan Gendhis dinilai belum cukup untuk mengambil pinjaman sebesar harga rumah. Plafon kredit yang disetujui bank ternyata lebih kecil dari yang diajukan. Jadi walau uang muka yang diwajibkan sebenarnya hanya lima juta rupiah, tetapi Gendhis harus membayar 30 juta.
Tips Memilih Pengembang Properti yang Baik

Tips Memilih Pengembang Properti yang Baik

Sebesar 25 juta adalah dana yang harus ia ‘tambal’ karena keditnya tidak disetujui penuh. Untuk itu, Gendhis mengorek tabungan dan mengambil KTA untuk mencukupi uang mukanya. Namun Gendhis tidak menganggapnya sebagai suatu kendala.
Justru yang menuntut kesabarannya adalah proses mengajukan KPR. Mengingat bahwa rumah harus segera dibeli sebagai wujud impian membeli rumah bagi orangtuanya.
“Semua berkas sudah lengkap, dana untuk uang muka juga sudah siap, tetapi entah kenapa pihak developer perlu waktu lama sekali untuk mengajukannya ke bank.
Saya rasa, developer menunggu sampai berkas yang harus diajukan sudah banyak, baru menyerahkannya pada bank. Istilah saya, borongan. Nanti, kalau uangnya keburu saya pakai jajan, bagaimana? Setelah berkas diajukan, menunggu proses persetujuan bank juga memerlukan kesabaran. Kira-kira butuh dua sampai tiga bulan sampai semua beres,” urai Gendhis.

Cerita Kunci Rumah Gendhis yang Tak Kunjung Tiba

Cerita Kunci Rumah Gendhis yang Tak Kunjung Tiba

 

Kesabaran Gendhis diuji lagi setelah pengajuan KPR disetujui dan akad kredit telah dilaksanakan pada Oktober 2018. Pihak developer menjanjikan kunci rumah akan diserahkan pada Gendhis pada Januari 2019 karena mereka masih harus memasang saluran listrik dan air.
Nyatanya, sampai April 2019, kunci rumah belum juga Gendhis dapatkan. Padahal ibu Gendhis telah berulang kali menelepon pihak developer. Walaupun rumah tetap atas nama Gendhis, tetapi selama ini yang lebih sering berurusan dengan pihak developer adalah ibunya. Akhirnya Gendhis gemas dan menelepon developer.
“Saya tidak bisa digantungkan seperti ini. Apa sih yang membuat lama? Apa ada syarat yang kurang kami penuhi atau apa? Saya memang bicara agak keras, sampai akhirnya dimarahi oleh ibu saya. Tetapi hanya dua hari kemudian, kunci itu sudah mereka serahkan pada kami. Ternyata bisa cepat juga. Jadi kenapa harus ditunda berbulan-bulan?” ujar Gendhis.
Alasan yang membuat Gendhis semakin tidak sabar menunggu kunci rumah adalah karena ia sebenarnya berencana merenovasi rumah yang baru dibelinya. Bagi mereka, kondisi rumah itu belum memungkinkan untuk langsung pindah ke sana. Impian membeli rumah sudah ditangan, waktunya untuk merenovasi agar nyaman dihuni.

Cerita Renovasi Rumah Gendhis dan Rencana Pindah Rumah yang Tertunda

Cerita Renovasi Rumah Gendhis dan Rencana Pindah Rumah yang Tertunda

 

Rumah baru Gendhis di Grande Asri Residence sebenarnya sudah siap ditinggali. Namun rumah dengan luas tanah 96 meter persegi dan luas bangunan 94 meter persegi itu hanya memiliki dua kamar tidur. Padahal, keluarga Gendhis terdiri atas lima orang. Karena itulah, Gendhis terpikir untuk merenovasi rumah dan menambahkan dua kamar tidur lagi.
Renovasi itu rencananya akan dimulai pada awal 2020. Selain penambahan kamar, mereka juga ingin mengganti pintu-pintu karena terlalu tipis, merenovasi dapur yang terletak di belakang rumah (outdoor), serta membalik posisi kloset yang awalnya menghadap ke kiblat.
Untuk membiayai renovasi ini, tabungan Gendhis tidak cukup, jadi ia berniat mengajukan kredit ke bank. Namun keadaan berbicara lain. Pandemi yang terjadi membuatnya harus berpikir ulang untuk mencari pinjaman lagi.
“Walaupun pekerjaan saya di salah satu perusahaan startup aman selama pandemi ini dan tidak ada pemotongan gaji, tetapi kondisi ekonomi kan tidak stabil. Kita juga tidak tahu sampai kapan kondisi ini berlangsung dan apakah bisnis perusahaan akan bertahan. Jadi saya tidak berani melanjutkan rencana renovasi,” kata Gendhis.

Cerita Rumah Gendhis yang Menginspirasi dan Kiat-kiatnya

Cerita Rumah Gendhis yang Menginspirasi dan Kiat-kiatnya

 

Pada akhirnya, Gendhis pun berhasil mewujudkan impian membelikan kedua orangtuanya rumah untuk keluarga mereka. Dibalik itu semua, Gendhis berbagi kiat-kiat membeli rumah idamannya itu.
  1. Pilih lokasi rumah dengan matang. Jangan sampai menyesal, apalagi jika berpindah tempat kerja. Setidaknya rumah harus dekat dengan akses jalan atau fasilitas transportasi umum. Diskusikan pula dengan calon penghuni rumah lainnya (orang tua atau pasangan). Hunian yang dipilih harus juga cocok dengan kemauan mereka.
  2. Sabar dan rajin follow up ke developer. Pihak developer tidak hanya mengurus kita. Karena itu, kita yang sebaiknya inisiatif bertanya.
  3. Bila mengambil KPR, yakinlah kita mampu menjalani komitmen panjang. Gendhis mengambil tenor kredit 15 tahun. “Saya baru menjalaninya dua tahun. Saya tentu tidak tahu apa yang akan terjadi 13 tahun ke depan. Namun setidaknya kita punya pekerjaan tetap,” ujar Gendhis.
  4. Selain siap dan yakin, selanjutnya kita perlu nekad. “Kalau saya tidak nekad pada 2018, mungkin sampai sekarang tidak akan bisa terbeli karena harga rumah semakin tinggi. Teman-teman seusia saya kebanyakan lebih memilih beli mobil daripada rumah. Namun saya pikir, nilai rumah akan tetap atau bahkan meningkat, sementara nilai mobil semakin turun dan harus diganti secara berkala. Walaupun rumah saya jauh dari pusat ibukota, tetapi setidaknya keluarga saya kini sudah memiliki rumah sendiri.”
Itulah cerita tentang perjuangan membeli rumah Gendhis, rumah impian sebagai hadiah untuk orangtua yang sudah membesarkannya. Masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Teks: Eyi Puspita, Foto: Zaki Muhamad

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles