“Rumah adalah tempat yang tepat buat istirahat usai menjalani hari yang padat. Rumah juga tempat yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman dekat.” – Cerita Rumah Nicky Gunawan
Semenjak kecil kita sudah mengenal bermacam peribahasa yang bermakna positif, salah satunya seperti hemat pangkal kaya. Membiasakan diri untuk menabung termasuk dari ‘pengamalan’ peribahasa tersebut. Hanya saja, setiap orang memiliki motivasi tersendiri dalam menabung atau didasarkan atas prioritas yang hendak dicapai.
Sebagian orang mungkin menabung dalam rangka menyiapkan dana darurat untuk masa depan. Sementara sebagian lagi memiliki tujuan untuk biaya pendidikan, persiapan menikah, membeli rumah, dan lain sebagainya. Apa pun itu, yang jelas menabung cukup berimplikasi positif bagi kehidupan seseorang.
Nicky Gunawan merasakan betul bagaimana manfaat menabung. Berkat kebiasaannya menabung sedari kecil, Nicky—demikian sapaan akrabnya—mampu membeli rumah impian secara cash keras pada tahun 2017 lalu. “Sedari kecil saya sudah dibiasakan untuk menabung oleh orang tua. Jadi ketika timbul keinginan untuk membeli rumah dan kebetulan di rekening bank ada dananya, bisa langsung beli secara cash,” ungkap Nicky.
Lagi cari rumah di area Bintaro seperti rumah Nicky yang fasilitas kawasannya lengkap, dekat dan punya akses mudah ke Jakarta? Cek pilihan rumahnya dengan harga mulai dari Rp500 jutaan di sini!
Cerita Rumah Nicky Gunawan: Ingin Punya Properti Meski Orang Tua Belum Izinkan Tinggal Sendiri
Anda tentu senang mendengar ada anak muda yang peduli dengan masa depannya, bukan? Apalagi jika dalam upayanya menyiapkan masa depan hasil perjuangannya sendiri. Boleh dibilang Nicky salah satu sosok anak muda yang memiliki target terukur untuk mempersiapkan masa depannya.
Bagaimana tidak, di usia yang masih tergolong muda, generasi milenial, Nicky sudah memiliki rumah sendiri. Pencapaian Nicky ini tentu patut diapresiasi di tengah anggapan bahwa milenial terancam sulit membeli rumah pada kondisi sekarang ini. Selain masalah income, faktor gaya hidup diyakini menjadi kendala serius bagi generasi milenial dalam memenuhi kebutuhan akan hunian.
Nicky memang berniat untuk memiliki properti. Hal itu sempat diutarakannya kepada orang tuanya. Orang tuanya, sih, tidak melarang Nicky untuk membeli rumah. Hanya saja sang orang tua masih belum memberi izin ia untuk tinggal sendirian di rumah yang menjadi incarannya.
9 Rekomendasi Rumah Milenial di Area Jabodetabek dan Tips Cepat Punya Rumah Buat Milenial
Orang tua Nicky bukan tipe yang mewajibkan anaknya untuk membeli rumah sesegera mungkin. Namun jika sang anak memiliki keinginan positif, rasanya tidak ada satu pun orang tua yang hendak menghalanginya. Apalagi jika niat sang anak cukup mulia, misalnya belajar hidup mandiri.
Mendapat lampu hijau dari orang tua, Nicky pun mulai mencari-cari hunian yang cocok untuk dirinya yang masih single. Berbagai cara dilakukan pria yang berprofesi sebagai fotografer ini. Mulai dari melihat iklan rumah dijual, googling tentang kawasan perumahan, hingga mencari informasi dari teman.
Di antara pencariannya, Nicky juga memanfaatkan informasi dan fitur-fitur yang ada di Rumah247.com. Nicky mengaku mendapat cukup banyak pencerahan dalam memilih rumah yang ideal. “Di Rumah247.com saya memperoleh informasi yang cukup membantu, baik soal kawasan perumahan maupun harga sebagai bahan perbandingan,” ujar Nicky.
Cerita Rumah Nicky Gunawan: Riset Kawasan Hunian Demi Dapatkan Rumah yang Nyaman
Membeli rumah bukanlah seperti membeli kacang goreng yang bisa langsung beli saat keinginan muncul. Tidak boleh gegabah apalagi hanya menuruti nafsu belaka. Ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan secara matang sebelum memutuskan membeli rumah yang diinginkan benar-benar dilakukan.
Secara umum kawasan rumah yang ideal adalah aman dari ancaman banjir. Ya, bebas dari banjir sepertinya menjadi syarat nomor wahid bagi setiap orang yang hendak membeli rumah saat ini. Selanjutnya, tentu jaminan keamanan penuh 24 jam di dalam kompleks perumahan. Selain itu, fasilitas dasar juga menjadi pertimbangan khusus dalam memilih tempat tinggal.
“Pastinya kawasan perumahan harus bebas banjir. Kemudian soal kemudahan akses ke Jakarta juga menjadi pertimbangan utama saya. Kalau ke Jakarta mesti lewat tol, rasanya, kok, jauh banget, ya. Dan yang nggak boleh ketinggalan, dekat dengan kawasan kuliner juga penting sih,” papar Nicky tentang pilihan rumah yang nyaman.
Lagi cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya pada laman AreaInsider
Nicky melakukan riset ke berbagai kawasan perumahan demi memuluskan niatnya memperoleh rumah yang sesuai kriterianya. Sebenarnya tidak ada hambatan berarti bagi Nicky dalam mencari sebuah kawasan hunian yang cocok. Hanya saja ia sangat membutuhkan informasi langsung dari orang yang dapat dipercaya tentang kompleks perumahan yang jadi incarannya.
“Saya sudah cek ke beberapa area yang memiliki kawasan perumahan yang bagus. Namun saya bingung karena tidak ada orang yang saya percaya untuk memberikan penjelasan tentang kawasan tersebut. Sampai akhirnya ada seorang teman yang memberikan rekomendasi ke saya untuk memilih rumah di Pondok Jaya Residence, Bintaro Sektor 3. Teman saya sudah tinggal selama dua tahun di sana, dan katanya bagus,” cerita Nicky.
Nicky memang sangat membutuhkan informasi dari orang yang bisa dipercaya soal rumah. Ya, testimoni yang kuat dan terpercaya merupakan cara jitu untuk memberikan masukan atau saran. Terlebih lagi testimoni tersebut berasal dari seseorang yang memiliki hubungan cukup dekat, seperti kerabat atau sahabat.
Cerita Rumah Nicky Gunawan: Beli Rumah Bayar Kontan Pakai Uang Tabungan
Tidak terburu-buru dalam menentukan pilihan adalah cara yang bijaksana. Apalagi jika hal itu menyangkut kebutuhan dasar, seperti tempat tinggal. Memang tidak ada batasan waktu dalam menentukan pilihan rumah, kecuali memang sudah sangat terdesak. Seberapapun lamanya kita memerlukan waktu, tentu bukan masalah asalkan pada akhirnya pilihan kita memberikan kepuasan.
Nicky sendiri memerlukan waktu sekitar enam bulan sebelum akhirnya memutuskan membeli rumah. Setelah melalui pertimbangan, Nicky menjatuhkan pilihan pada Pondok Jaya, Bintaro Sektor 3, Tangerang Selatan, Banten. Kompleksnya ini boleh dibilang sebagai cluster mini di dalam kawasan yang hanya diisi oleh dua belas unit rumah.
“Rumah yang saya beli ini memang rekomendasi dari teman. Setelah saya lihat kompleksnya, enak, sih, ya. Kalau mau ke Jakarta tidak perlu lewat jalan tol.
Di Serpong misalnya, mungkin banyak rumah yang bagus dengan harga terjangkau, tapi ke Jakarta mesti lewat tol kalau mau cepat. Dan secara harga, di sini juga masih oke,” kata pria yang sejak kecil tinggal bersama orang tuanya di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini.
Rumah dua lantai yang dibeli Nicky memiliki ukuran luas bangunan sekitar 125 meter persegi di atas lahan seluas 86 meter persegi. Rumah tersebut dibanderol dengan harga Rp1,375 miliar, dan ia membelinya secara kontan, cash keras. Selain mengandalkan uang tabungan, Nicky sebenarnya juga mendapat pinjaman ‘lunak’ dari orang tuanya untuk menutupi kekurangannya.
“Kalau pinjam dari bank atau mengajukan KPR, pasti bunganya kan cukup lumayan. Beda jika minjam ke orang tua tentunya. Dan uang pinjaman dari orang tua sudah saya lunasi beberapa waktu lalu,” ujar Nicky yang kebiasaan menabungnya sudah terbentuk sejak ia duduk di bangku sekolah dasar.
“Nicky mulai menyimpan uangnya di celengan, kemudian dilanjutkan dengan memiliki rekening tabungan di bank. Pola gemar menabung yang terbentuk sejak dini ternyata bisa menjadi kebiasaan yang baik dan terus dilakukannya hingga saat ini. Saat ditanya apa rahasianya bisa menabung dengan disiplin sehingga bisa membeli rumah secara tunai, Nicky merasa tidak ada cara khusus.
“Orang tua sudah membiasakan saya untuk menabung dari kecil. Waktu kecil kalau minta mainan tidak selalu langsung dikasih, mau nggak mau harus menabung. Dulu tuh nabung-nya di celengan. Begitu sudah bisa menabung di bank, ya saya buka rekening. Saya menabung bukan karena ingin membeli rumah, dan menyisihkan uang juga tidak ditarget mesti dalam jumlah tertentu. Sebisanya saya saja,” tambahnya.
Cerita Rumah Nicky Gunawan: Request Awal Pembangunan Minimalisir Renovasi Signifikan
Mengingat Nicky masih belum berkeluarga, maka kebutuhan akan beberapa ruangan menjadi tidak terlalu signifikan.
Sudah menjadi hal umum bahwa sebagian orang melakukan renovasi terhadap rumah yang baru dibeli. Hal ini biasanya dilakukan terkait kebutuhan yang belum terakomodasi oleh desain rumah awal. Misalnya saja menambah kamar tidur anak, membuat taman belakang, atau membangun dapur bersih. Selain itu, ketersediaan ruang kerja juga sudah menjadi kebutuhan sejak pandemi COVID-19.
Namun yang mungkin perlu diperhatikan, renovasi bukanlah sebuah keharusan. Semuanya berpulang lagi kepada kebutuhan. Kalau memang merasa cukup nyaman dengan desain awal rumah, maka tidak perlu keluar biaya lagi untuk renovasi sehingga bisa menghemat keuangan keluarga.
Nicky memiliki strategi sendiri ketika memutuskan membeli rumah baru. Mengingat ia masih belum berkeluarga, maka kebutuhan akan beberapa ruangan menjadi tidak terlalu signifikan. Kamar tidur yang terlalu banyak misalnya, ia kurangi lalu digabung dengan ruangan lain.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com
“Awalnya desain rumah yang saya beli terdiri dari tiga kamar tidur. Nah, saya mengajukan request supaya jumlah kamarnya dikurangi, cukup dua kamar saja. Desain kamar yang dihilangkan kemudian digabung dengan kamar utama sehingga menjadi lebih luas,” tutur Nicky
Namun, kebutuhan renovasi tetap tidak terelakkan ketika kunci rumah sudah diserahterimakan dari developer ke Nicky. Seiring waktu, Nicky mendapati fungsi balkon pada kamar utama tidak terlalu memberikan manfaat. Ia pun membongkar balkon tersebut dan memperluas lagi kamar utamanya.
Selebihnya, tidak ada renovasi signifikan yang dilakukan oleh Nicky. Ia merasa semua kebutuhannya sudah terpenuhi dengan ruangan yang ada. Nicky kemudian memilih untuk ‘bermain’ dengan interior supaya bisa memberikan kenyamanan lebih selama berada di rumah.
Cerita Rumah Nicky Gunawan: Awalnya di Rumah Hanya Sesekali, Kemudian Menetap Sejak Pandemi
Hari demi hari dijalani Nicky di rumah miliknya sendiri bersama anjing kesayangan sebagai temannya.
Banyak kisah baru yang lahir ketika dunia dilanda pandemi COVID-19. Ya, pandemi memang merupakan sebuah musibah, tapi di sisi lain juga memberikan hikmah. Pandemi mengubah nyaris seluruh kebiasaan hidup kita. Mungkin sebelumnya kita tidak pernah membayangkan bisa bekerja full dari rumah. Kini, hal itu merupakan kenyataan yang harus dijalani.
Bekerja dari rumah atau dari manapun sampai saat ini masih terus diterapkan oleh beberapa sektor bisnis. Bagi perusahaan yang memang bidang pekerjaannya masih bisa dilakukan secara remote, tidak mewajibkan karyawannya untuk datang ke kantor. Rumah pun sangat memungkinkan menjadi tempat bekerja yang paling nyaman.
Saat berniat untuk membeli rumah, orang tua Nicky hanya berpesan agar tidak tinggal sendirian di rumahnya. Oleh karena itu, Nicky pun menyiasati nasihat orang tuanya dengan cara tinggal di rumah miliknya hanya sesekali. Nicky lebih banyak pulang ke rumah orang tua di Pasar Minggu dibanding tinggal di rumahnya.
Namun di masa pandemi, Nicky membagi waktu dengan lebih banyak tinggal di rumahnya sendiri. Apalagi profesi Nicky sebagai fotografer yang mengharuskannya bertemu orang lain, maka ia merasa lebih aman jika menetap di Bintaro. Hari demi hari dijalani Nicky di rumah miliknya sendiri bersama anjing kesayangan sebagai temannya.
Selama menetap di rumah hasil jerih payahnya, Nicky merasakan betul bahwa pilihannya tidak salah. Tinggal di kawasan yang hanya ditempati oleh 12 rumah memberikan pengalaman hidup yang cukup berharga. Namun sejatinya Nicky tidak benar-benar sendiri karena ia masih satu kompleks dengan seorang sahabatnya.
“Pada saat memilih rumah ini kan memang biar bisa dekat dengan sahabat. Jadi kalau mau saling berkunjung, tidak repot. Ya, rumahnya tidak terlalu besar, tapi suasana kompleks secara keseluruhan sangat nyaman. Saya bisa jalan-jalan keliling kompleks untuk refreshing,” kata Nicky.
Cerita Rumah Nicky Gunawan: Rumah, Aset Properti yang Bisa Dijadikan Instrumen Investasi
Kesadaran berinvestasi sudah dimiliki Nicky sejak kecil. Terbukti dari kebiasaannya menyisihkan uang jajan hingga penghasilannya ketika sudah mulai bekerja.
Instrumen investasi ada banyak jenisnya, mulai dari deposito, emas, reksa dana, saham, hingga properti. Kita semua tentunya sudah mengetahui perihal investasi properti semisal tanah dan rumah. Investasi yang satu ini memang relatif tidak terlalu berisiko tinggi, tidak terpengaruh oleh inflasi, dan harganya cenderung naik setiap tahunnya.
Rumah, di samping berfungsi menjadi tempat tinggal juga kerap dianggap sebagai aset yang cukup bernilai tinggi. Aset properti seperti rumah sangat direkomendasikan untuk dijadikan investasi jangka panjang yang menawarkan keuntungan cukup tinggi di masa yang akan datang.
Kesadaran untuk berinvestasi sebenarnya sudah dimiliki oleh Nicky sejak kecil. Terbukti dari kebiasaannya menyisihkan uang jajan hingga penghasilannya ketika sudah mulai bekerja. Nah, dari uang tabungannya, ia mampu mewujudkan keinginan untuk membeli rumah. Dalam hal ini, Nicky hanya memindahkan jenis investasinya ke dalam bentuk aset properti.
Tips Rumah247.com
Cara paling efektif menabung untuk tujuan memiliki rumah adalah dengan menetapkan jumlah tabungan yang akan Anda simpan setiap bulannya, minimal sebesar 30 persen dari penghasilan bulanan. Sebaiknya pisahkan tabungan pada rekening khusus, dan selalu utamakan menabung setiap kali gaji baru diterima.
“Awalnya memang membeli rumah untuk dijadikan tempat tinggal. Tapi kan ternyata itu bisa kita jadikan aset berharga. Apalagi setiap tahun harganya naik terus. Saya rasa rumah bisa menjadi investasi yang cukup prospektif di masa depan. Hanya saja, perlu juga dipikirkan lokasinya. Kalau kawasan hunian yang kita pilih kurang bagus, nilai investasinya juga kurang oke karena pergerakannya lambat. Sayang kan?” ucap Nicky.
Berhasil memiliki rumah pertama atas jerih payah sendiri tentu sebuah kepuasan. Begitu pula dengan yang dirasakan Nicky. Bahkan orang tuanya pun cukup bangga atas pencapaian tersebut dan selalu mendukung hal-hal positif yang hendak dilakukan Nicky.
Saat disinggung tentang niat untuk membeli rumah kedua dan seterusnya, Nicky tidak menampik. “Rencana ke arah sana tentu saja ada, ya. Tapi belum tahu kapan waktunya bisa terwujud,” pungkas Nicky. Yang jelas Nicky masih terus menabung, dan sangat mungkin rumah berikutnya ia beli dengan tabungannya lagi.
Itulah cerita pengalaman Nicky yang berhasil membeli rumah tanpa nyicil berkat kebiasaan menabung sejak kecil. Di usia muda bisa punya rumah sendiri, yang sekaligus jadi instrumen investasi. Masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Teks: Aris Hendrawan, Foto: Nicknock
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.