Download Aplikasi Rumah247

Cerita Rumah Irwan: Office Boy Rumah.com yang Sukses Membeli Rumah

Tanpa bermaksud menyinggung para juragan kontrakan, itulah bentuk eforia Irwansyah atau yang akrab dipanggil Irwan, yang berhasil mewujudkan mimpinya untuk punya rumah sendiri. Irwan yang bukan ‘orang lain’ bagi keluarga besar Rumah247.com, mencoba berbagi semangat kepada orang-orang yang senasib dengannya, para penyewa rumah kontrakan.
Sudah tiga tahun belakangan, Irwan bekerja sebagai office boy di kantor Rumah247.com. Ternyata bekerja di sini membawa berkah lain bagi Irwan. Selain mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarganya, ia juga memperoleh ilmu berharga yang membukakan jalannya untuk memiliki rumah sendiri.

Cerita Irwan Tujuh Kali Pindah ke Rumah Kontrakan dan Rumah Mertua

Cerita Irwan Tujuh Kali Pindah Rumah Kontrakan dan Rumah Mertua
Irwan sebenarnya sudah memiliki impian untuk membeli rumah sejak awal menikah pada tahun 2006. Namun bertahun-tahun kemudian, hingga sudah memiliki tiga anak, impian itu masih belum jadi kenyataan. Ada beberapa hal yang menjadi kendala buat Irwan.
Antara lain, ia kekurangan wawasan seputar cara dan proses pembelian rumah, serta tak punya informasi tentang perumahan yang terjangkau oleh standar gajinya.
“Sejak menikah, saya sudah tujuh kali pindah rumah. Sempat mengontrak rumah, lalu tinggal di rumah mertua, kemudian tinggal di rumah orangtua, lalu ngontrak lagi. Saya cari kontrakan yang lebih murah terus. Pernah kebanjiran juga. Pokoknya menclok sana-sini kayak kucing mau beranak. Ha ha ha…,” kata Irwan.
Lima tahun belakangan ini, Irwan berserta istri dan ketiga anaknya kos di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Keluarga yang terdiri atas lima orang harus tinggal bersama di satu kamar kos seluas 3,5 x 3,5 meter persegi. Walau begitu, Irwan tetap bersyukur karena tempat tinggal mereka dekat dari rumah orangtua dan mertuanya.
Anak sulung mereka sesekali bisa menginap di rumah mertua Irwan. Namun semakin lama, Irwan merasakan kebutuhan yang semakin mendesak untuk memiliki rumah sendiri. Kesempatan itu baru terbuka ketika ia mengundurkan diri dari sebuah perusahaan outsourcing setelah tigabelas tahun di sana.
Irwan kemudian pindah ke Rumah247.com pada 2017. Di sinilah Irwan bertemu rekan-rekan yang membukakan akses informasi mengenai serba-serbi pembelian rumah.
“Sejak bergabung dengan Rumah247.com, pengetahuan saya soal rumah jadi bertambah. Teman-teman memberitahu saya untuk browsing ini itu, baca ini itu.
Sebelumnya, saya selalu terhambat karena kurang informasi. Apalagi dulu internet juga belum semudah sekarang,” jelas Irwan.

Cerita Pencarian Rumah Terhambat BI Checking karena Kartu Kredit

Cerita Pencarian Rumah Terhambat BI Checking karena Kartu Kredit
Salah satu informasi yang didapat Irwan dari tips memiliki rumah di laman Panduan Rumah247.com adalah pentingnya riwayat kredit untuk bisa mengajukan KPR. Untuk itu, Irwan harus mengecek catatan kualitas kreditnya melalui BI Checking (iDEB SLIK atau Informasi Debitur Sistem Layanan Informasi Keuangan).
Dan seperti kekhawatirannya sejak mulai mencari rumah, hasil BI Checkingnya (IDI atau Informasi Debitur Individual) ternyata dinilai buruk. Ia sangat yakin bahwa takkan bisa lolos bila mengajukan KPR untuk membeli rumah.
“Saya punya tunggakan kartu kredit sebesar 10 juta rupiah yang masih harus dilunasi. Sekitar 2007 lalu, ada teman yang minta tolong. Dia bekerja sebagai marketing kartu kredit dan sedang dikejar target. Dia minta saya membuat kartu kredit lewat dia. Niat saya sih cuma membantu teman. Tahu-tahu, malah punya utang karena terlambat membayar dan hasil BI Checking-nya jelek,” ujar Irwan.
Ada dua kekeliruan yang dilakukan Irwan saat menjadi pemegang kartu kredit, yang baru diketahuinya setelah mengecek catatan kualitas kreditnya melalui BI Checking. Pertama, ia selalu membayar minimum payment. Kedua, Irwan menggunakan kartu kreditnya untuk memberikan kredit pada orang lain

Pengertian Kredit Macet dan Cara Mengatasinya

Ia pernah membantu seorang teman membeli ponsel, tapi sialnya, cicilan pembayaran si teman pada Irwan tersendat-sendat. Akibatnya, utang kartu kredit Irwan semakin besar. Irwan tahu, satu-satunya cara membersihkan BI Checking-nya adalah dengan melunasi utang dan menutup kartu kredit.
Untuk itu, ia pun mencairkan dana BPJS Ketenagakerjaan. Tanpa mencairkan BPJS, ia mengaku takkan sanggup melunasi utang kartu kredit sebesar 10 juta. Rencananya, sebagian dana itu juga akan ia jadikan uang muka pembelian rumah.

Cerita Irwan Mulai Survei Rumah Setelah Dua Tahun Menunggu Bersih BI Checking

Cerita Irwan Mulai Survei Rumah Setelah Dua Tahun Menunggu Bersih BI Checking
Setelah melunasi tunggakan kartu kreditnya, Irwan kembali memeriksa catatan BI Checking-nya. Sayangnya sampai beberapa kali bolak-balik mengecek, hasil BI Checking Irwan belum kunjung bersih. Tak tanggung-tanggung, ia harus menunggu selama dua tahun!
Sejak pertama memeriksa BI Checking pada 2018, barulah pada 2020 hasilnya dinyatakan baik. Selama masa penantian ini, ia sempat malas untuk mencari rumah karena urusan BI Checking yang belum beres. Lagipula, ia khawatir dana yang dimilikinya saat itu tidak cukup.
“Kalau duitnya enggak cukup, ngapain juga survei-survei rumah?” pikirnya dalam hati.
Tapi kemudian semangat Irwan kembali membara, hasratnya begitu kuat untuk segera memiliki rumah. Ia sudah bosan harus terus-menerus membayar sewa tempat tinggal. Apalagi ketika hasil BI Checking-nya sudah bersih, ia merasa membeli rumah harus disegerakan. Ia takut sisa dana BPJS-nya habis begitu saja untuk keperluan hidup sehari-hari.
Mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya pada laman AreaInsider.
Irwan mulai mencari rumah yang sesuai. Ia pernah survei ke Parung, Mekarsari, Citayam, dan Sawangan, Depok. Namun tak ada yang cocok. Istrinya juga tak mau tinggal di Mekarsari karena merasa terlalu jauh. Selain itu Irwan juga terhalang persyaratan gaji minimal di beberapa perumahan.
Gajinya tidak memenuhi syarat pengajuan KPR. Ada pula perumahan yang mensyaratkan uang muka yang lebih besar dari kemampuannya.

Cerita Irwan Menemukan Rumah Subsidi dengan Uang Muka Ringan

Cerita Irwan Menemukan Rumah Subsidi dengan Uang Muka Ringan
“Suatu hari, saya tanya pada teman di Rumah247.com. ‘Mas, ada enggak sih rumah yang murah? Gaji saya standar UMR, bujet saya cuma sekian.’ Nah, saya lalu diberitahu soal rumah subsidi. Saya malah diberi nomor ponsel staf marketing perumahan Panorama Kemang di Parung. Langsung saya kontak dan menanyakan persyaratan untuk mengajukan KPR di sana,” jelas Irwan.
Betapa leganya Irwan setelah mengetahui ia bisa memenuhi daftar persyaratan, termasuk soal gaji. Perumahan subsidi itu memang dirasa pas dengan kemampuan Irwan, sehingga gaji UMR Irwan tidak menjadi masalah.
Awal Agustus 2020, Irwan dan istrinya pun survei rumah Panorama Kemang. Rumahnya memang agak jauh dari jalan besar, tetapi dekat dari sekolah (PAUD, SD, SMP) dan masjid. Perumahan itu juga sudah lama sehingga lingkungannya cukup ramai.
Mau punya rumah di area Parung, Bogor, yang harganya di bawah Rp350 juta? Cek aneka pilihan rumahnya di sini!
Walaupun lokasinya jauh dari tempat kerja Irwan di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, tetapi baginya inilah risiko yang sepadan demi memiliki rumah sendiri. Begitu istri Irwan setuju membeli rumah di sana, ia melanjutkan proses pengajuan KPR.
Ia bersyukur mendapatkan keringanan uang muka sebesar empat juta rupiah karena ada subsidi dari Kementerian Perumahan Rakyat. Biaya pembuatan dokumen juga ditanggung oleh pemerintah. Irwan hanya perlu membayar untuk peningkatan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM).

Cerita Akad Kredit dan Skema Cicilan Rumah Irwan

Cerita Akad Kredit dan Skema Cicilan Rumah Irwan
Hanya sebulan setelah survei ke Panorama Kemang diParung, Irwan telah menandatangani akad kredit. Ia pun resmi membeli sebuah rumah satu kamar dengan luas tanah 60 m2 dan luas bangunan 22 m2. Ia mengambil tenor kredit 15 tahun.
Jadi untuk skema cicilan per bulannya mulai tahun pertama sampai kesepuluh, ia harus mencicil sekitar Rp1,3 juta per bulan. Sedangkan tahun kesebelas sampai kelimabelas, sebesar Rp1,5 juta rupiah per bulannya.
Saat ini Irwan dan keluarga masih belum pindah ke rumah baru. Irwan sedang merenovasi rumah untuk menambah satu kamar tidur dan dapur di atas sisa tanah seluas tiga meter di area bagian belakang rumahnya.

Tips Rumah247.com

Selesaikan urusan BI Checking sebelum mengajukan KPR. Pastikan riwayat kredit Anda baik. Jangan coba-coba dengan kartu kredit atau pinjaman online yang sekarang sedang marak kalau tidak mampu membayar atau menanggung risikonya.

“Dari lima lokasi yang pernah kami survei, rumah terakhir ini seperti dimudahkan oleh Tuhan. Syarat KPR-nya bisa saya penuhi semua. Misalnya, harus punya slip gaji. Saya tahu ada beberapa teman yang tempat kerjanya tidak memberikan slip gaji,” jelas Irwan seraya mensyukuri segala nikmat dan kemudahan yang didapatnya.
“Dulu, bahkan ada perumahan yang salah satu syarat KPRnya adalah gaji kita harus ditransfer melalui Bank BTN. Syukurlah, di Panorama Kemang tidak ada syarat itu,” tambah Irwan lagi.

Cerita Irwan Mengatasi Tantangan Hidup dan Berbagi Kiat Membeli Rumah

Cerita Irwan Mengatasi Tantangan Hidup dan Berbagi Kiat Membeli Rumah
Irwan sadar, mencicil selama lima belas tahun bukan hal yang mudah. Namun semangatnya tidak redup oleh tantangan ini. Selain bekerja sebagai office boy, ia juga memanfaatkan hari libur dengan menjadi juru parkir di restoran. Hasilnya ia tabung untuk meringankan cicilan rumah. Rencananya, istri Irwan juga akan berjualan bila mereka sudah pindah ke rumah baru.
“Ini justru memotivasi saya untuk bekerja. Yang penting, saya sehat. Kalau sehat, mau banting tulang sampai kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala asal demi keluarga pasti saya bisa,” tekad Irwan.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com.
Berdasarkan pengalaman dan perjuangannya, Irwan juga berbagi semangat dan kiat buat Anda semua yang senasib dengannya, Anda yang sampai saat ini masih berstatus penyewa rumah kontrakan. Berikut adalah kiat-kiat dari Irwan:
  • Hitung secara cermat kemampuan Anda membayar cicilan per bulan. “Apalagi kalau gajinya standar UMR seperti saya. Harus tetap ada sisa untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Irwan.
  • Namun jangan terlalu lama berhitung juga. Selama pekerjaan lancar dan masih punya gaji, perlu sedikit nekat. Kalau bisa, cari penghasilan tambahan demi meringankan cicilan.
  • Selesaikan urusan BI Checking sebelum mengajukan KPR. Pastikan riwayat kredit Anda baik. Jangan coba-coba dengan kartu kredit atau pinjaman online yang sekarang sedang marak kalau tidak mampu membayar atau menanggung risikonya.
  • Bulatkan tekad untuk memiliki rumah. “Cicilan rumah saya sekarang memang lebih besar dari sewa kos bulanan. Tetapi lama kelamaan rumah itu pasti akan jadi milik saya. Sementara, kamar kos dibayar berapa kali pun takkan jadi milik. Jadi, jangan terus menerus ngasih uang jajan ke pemilik kos atau kontrakan.”
  • Perhatikan gaya hidup. “Banyak orang yang gajinya lebih besar dari saya dan seharusnya bisa membeli rumah. Tapi gaya hidup mereka berlebihan, ke mana-mana gesek kartu kredit. Akibatnya BI Checking-nya bisa terpengaruh dan tersendat saat mengambil KPR,” urai Irwan.
Perjuangan Irwan hingga berhasil memiliki rumah impian bagi keluarganya pun berakhir melegakan. Kini tak ada lagi istilah bayar uang sewa kontrakan lagi baginya. Masih banyak lagi kisah seputar perjuangan untuk mewujudkan mimpi memiliki rumah sendiri yang tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah.

Teks: Eyi Puspita Foto: Zaki Muhamad

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles