Rumah247.com – Bank Indonesia (BI) kembali merilis survei terkait harga properti residensial primer untuk periode triwulan kedua 2023. Situasi ekonomi yang cukup baik membuat ada sedikit peningkatan kendati tingkat serapan atau penjualan belum seperti saat situasi ekonomi normal.
Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang bisa mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif. Hal ini tentunya berimbas pada bisnis properti terlebih dengan berakhirnya pandami Covid-19 yang membuat kinerja bisnis properti terus menunjukan tren peningkatan sepanjang tahun ini.
Situasi ini juga tercermin dari Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dirilis Bank Indonesia (BI). Periode triwulan kedua 2023, SHPR BI mencatat tren peningkatan mencapai 1,92 persen secara tahunan (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode triwulan sebelumnya yang sebesar 1,79 persen.
“Dari sisi penjualan hasil survei juga mengindikasikan penjualan produk properti untuk kategori residensial di pasar primer pada periode triwulan kedua 2023 memang masih belum terlalu kuat. Penjualan produk residensial di periode ini masih terkontraksi di kisaran 12,3 persen (yoy) namun sudah mulai terlihat tren yang menunjukan peningkatan,” ujar Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI.
Hasil survei BI juga menunjukkan kalau sumber pembiayaan non perbankan masih menjadi andalan atau modal utama untuk pembangunan proyek residensial. Angkanya, pada periode triwulan kedua 2023 mencapai 72,8 persen dari total kebutuhan pembiayaan proyek yang artinya masih menggunakan dana internal perusahaan.
“Sementara dari sisi konsumen juga pembiayaan utama untuk membeli produk properti residensial berasal dari fasilitas KPR yang diterbitkan perbankan. Porsinya mencapai 76,02 persen yang tercermin dari SHPR BI 2023 dengan tren yang juga terus meningkat,” imbuhnya.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com