Rumah247.com – Mengukur kemiringan atap rumah adalah faktor penting dalam membangun hunian anda. Pada dasarnya tingkat kemiringan rumah mempunyai sudut yang berbeda-beda tergantung bangunan dan faktor lainnya dari sebuah rumah. Umumnya atap rumah memiliki standar sudut kemiringannya sendiri antara 30-50 derajat, tidak lebih atau kurang.
Fungsi untuk mengukur kemiringan atap rumah adalah berguna untuk mengalirkan air hujan ke tanah dengan baik sehingga masuk ke dalam tanah. Lalu bagaimana untuk kita bisa menghitung kemiringan atap rumah? Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai cara menghitung kemiringan atap rumah, berikut penjelasan detailnya yang bisa Anda temukan di artikel ini:
Cara Menghitung Kemiringan Atap Rumah
Standar Kemiringan Atap Rumah Berdasarkan Jenisnya
Tinggi Ideal Atap Rumah
Tips Mengaplikasikan Atap Rumah dengan Benar
Berikut penjelasan detail mengenai menghitung kemiringan atap rumah yang bisa Anda simak di bawah ini.
Cara Menghitung Kemiringan Atap Rumah
Kemiringan atap rumah yang ideal harus dihitung secara teliti. (Foto: Concalculator)
Untuk mengetahui cara menghitung kemiringan atap, Anda dapat mengikuti beberapa tahapan berikut:
1. Cek Panjang Setengah Alas Atap Rumah
Langkah pertama dalam cara menghitung kemiringan atap rumah adalah Anda mengecek panjang setengah alas atap rumah. Caranya dengan mengukur panjang sisi samping atap rumah, lalu dibagi dua.
Contoh, apabila total panjang sisi samping atap rumah adalah 8 meter, maka angka yang digunakan adalah 4 meter.
2. Mengetahui Tinggi Atap Rumah
Setelah anda mendapatkan ukuran panjang setengah alas atap rumah Anda, lanjutkan dengan mengukur tinggi atap rumah. Caranya bisa dengan mengukur dari batas plafon hingga ke sisi atap paling tinggi yang biasanya terlihat seperti belahan atau pemisah rumah. Contohnya didapat angka ketinggian atap rumah 2,8 meter.
3. Menghitung Kemiringan Atap Rumah
Setelah menghitung dua hal tersebut, sekarang waktunya menghitung kemiringan atap rumah dengan menggunakan rumus pythagoras c2 = b2 + a2.
Keterangan:
a: tinggi atap
b: alas atap
c: kemiringan atap
Menggunakan contoh angka di atas, maka berikut ini perhitungannya:
√alas2 + tinggi2 = kemiringan atap
√42 + 2,82 = kemiringan atap
√16 + 7,84 = kemiringan atap
√23,84 = kemiringan atap
4,88 meter = kemiringan atap
Melalui perhitungan di atas, maka nilai kemiringan atapnya adalah 4,88 meter.Sebagai catatan, perhitungan ini bukan untuk mencari derajat, tapi mencari berapa meter kemiringannya.
Itulah cara menghitung kemiringan atap rumah yang benar dan bisa diaplikasikan bila Anda sedang membangun rumah. Namun jika Anda lebih memilih rumah jadi, cek daftar rumah di jual di kawasan Semarang di bawah Rp1 miliar di sini!
Standar Kemiringan Atap Rumah Berdasarkan Jenisnya
Standar kemiringan atap dapat menjadi acuan untuk kemiringan atap rumah Anda. (Foto: Nachi)
Setelah Anda mengetahui cara menghitung kemiringan atap rumah berdasarkan satuan meter di atas, berikut ada beberapa tingkat kemiringan atap berdasarkan jenisnya menggunakan satuan derajat:
Atap seng: 15-25 derajat
Atap aspal: 30-90 derajat
Atap beton: 30-35 derajat
Atap metal: 25-35 derajat
Atap keramik: sekitar 30 derajat
Atap polikarbonat: di atas 2 derajat
Atap dak: 0 derajat
Atap kaca: 2-90 derajat
Atap spandek: 5-60 derajat
Ukuran ideal di atas sebaiknya kembali disesuaikan dengan struktur bangunan atau penopang dari atap itu sendiri.
Tips Rumah247.com
Cek segala struktur atap anda dan bangunan penahan dari atap untuk mengetahui kemiringan atap rumah Anda.
Tinggi Ideal Atap Rumah
Tinggi atap yang ideal juga penting untuk kenyamanan hunian anda. (Foto: Teacher Freeman)
Mengetahui tinggi atap rumah ideal bukan hanya menguntungkan dari segi estetika, tapi juga kenyamanan. Atap dengan ketinggian yang tepat akan membuat sirkulasi udara di dalam rumah menjadi lebih baik.
Hal pertama yang sebaiknya Anda perhatikan saat menentukan tinggi atap rumah ideal adalah iklim. Atap rumah modern yang tinggi cocok untuk rumah yang dibangun di kawasan beriklim tropis.
Sebab, atap tinggi memudahkan udara panas untuk naik dan bersirkulasi dengan udara yang lebih sejuk. Sebaliknya, atap yang rendah cocok untuk rumah yang dibangun di kawasan beriklim dingin karena dapat menahan panas lebih lama.
Untuk kawasan tropis seperti Indonesia, tinggi atap rumah bisa dibuat pada kisaran 3-4 meter. Dengan ukuran tersebut, pertukaran udara dapat berjalan lancar. Hawa panas pada siang hari pun bisa diredam meski tanpa pendingin ruangan.
Tips Mengaplikasikan Atap Rumah dengan Benar
Pastikan material atap yang bagus adalah tips penting untuk ketahanan atap Anda. (Foto: India Mart)
Pemilihan atap yang tepat, baik, dan memiliki standar kualitas ketebalan dapat memberikan keselamatan jiwa. Selain itu, penyambungan material antarkomponen pun harus kuat dan kokoh.
Selain itu, pastikan juga bahwa material penutup tertata secara sempurna, sehingga tidak terjadi kebocoran ketika hujan. Atau pun saat kondisi cuaca buruk, terjangan angin yang kuat membuat atap terlepas dengan sendirinya.
Gunakan bahan material yang bagus, berkualitas, tebal, dan kedap air. Demikian halnya bahan pelapis anti bocor, yang dapat diaplikasikan secara bersamaan dengan pemasangan atap agar sambungan atap tidak mudah bocor.
Bentuk atap juga harus dipertimbangkan agar sesuai dengan cuaca dan iklim setempat. Pada daerah tropis, penggunaan atap miring merupakan solusi terbaik. Sebab, dengan bentuk ini, saat hujan air dengan cepat mengalir ke bawah tanpa harus mengendap terlebih dahulu di atap.
Agar terhindar dari cipratan air hujan yang turun dari atap, alangkah baiknya jika pada bagian bawah atap diberi teritisan. Biasanya, teritisan tersebut digunakan pada rumah dengan konsep modern yang beratap miring.
Elemen tersebutlah yang membuat air hujan tidak mengenai dinding secara langsung. Sebab, bila ada air hujan terus-menerus membasahi dinding rumah, lama-kelamaan dinding akan retak, rapuh, dan lembap.