Rumah247.com – Ada enam ruas jalan tol dalam kota baru di Jakarta yang saat ini tengah dibangun untuk meningkatkan aksesibilitas dan mengurai kemacetan di Jakarta. Ruas jalan tol ini akan terkoneksi dengan jalan tol eksisting selain diintegrasikan dengan transportasi publik.
Jalan tol merupakan infrastruktur yang penting untuk meningkatkan aksesibilitas kawasan. Terlebih lagi kawasan perkotaan dengan populasi padat sehingga membutuhkan akses jalan tol untuk memecah penumpukan kendaraan dan membuat arus lalu lintas menjadi lebih lancar.
Kehadiran jalan tol yang dibangun di wilayah perkotaan dan terkoneksi dengan berbagai kawasan produktif akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Bukan hanya itu, aksesibilitas perkotaan yang semakin baik juga akan mengurangi biaya logistik, menciptakan pusat-pusat ekonomi baru, dan membuka banyak lapangan kerja khususnya untuk wilayah yang terdampak langsung dengan keberadaan jalan tol.
Salah satu contohnya jalan tol dalam kota di ruas Kelapa Gading-Pulo Gebang sepanjang 9,29 km yang sudah beroperasi sejak tahun 2021. Menurut Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Unsur Pemangku Kepentingan R. Sonny Sulaksono Wibowo, jalan tol ini merupakan bagian dari enam ruas jalan tol dalam kota di Jakarta dan bagian dari Seksi A Tahap 1 Semanan-Pulogebang.
“Pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota ini dengan struktur tipe elevated atau jalan layang yang dilaksanakan di tengah median jalan arteri. Dengan begitu tujuan untuk pemanfaatan ruang milik bisa dilakukan secara bersama-sama untuk mengurangi kendala pembebasan lahan di lapangan,” katanya.
Progres jalan tol dalam kota ini terus berlanjut untuk Seksi B ruas Semanan-Grogol sepanjang 9,51 km yang saat ini dalam tahap pembebasan lahan dengan progres 9,15 persen. Untuk Seksi C ruas Grogol-Kelapa Gading sepanjang 12,38 km saat ini juga tengah dalam tahap pembebasan lahan dengan progres 4,55 persen.
Dalam pelaksanaan pembangunan jalan tol dalam kota ini ada beberapa aspek yang harus diperhatikan khususnya oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yaitu PT Jakarta Tollroad Development (JTD). Diantaranya mengenai manajemen lalu lintas pada saat pelaksanaan konstruksi supaya tidak terjadi penumpukan kendaraan yang menyebabkan kemacetan.
Karena itu metode konstruksi yang dilakukan di proyek ini menggunakan launching girder dengan menggunakan bantalan karet tipe teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) atau bantalan karet inti timbal. Mekanisme ini sangat penting untuk meningkatkan ketahanan struktur jembatan dan bisa mengakomodir kekuatan gempa hingga jangka waktu 100 tahun.
Keunikan lain dari pembangunan konstruksi jalan tol dalam kota ini yaitu menerapkan tinnggi pilar yang diijinkan mencapai 9 meter. Hal ini berdasarkan hasil koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mempertahankan ekosistem di bawah jalan layang dengan jalan lokal yang tetap dapat pancaran sinar matahari langsung.
“Pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengurai kemacetan di dalam Kota Jakarta. Selain itu jalan tol ini mengadopsi konstruksi jalan layang yang terintegrasi dengan transportasi umum Bus Rapid Transit (BRT) yang shelter BRT Kelapa Gading akan dioperasikan setelah ruas Semanan-Pulogebang ini selesi,” jelas Sonny.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com