Download Aplikasi Rumah247

7 Risiko Asuransi Pendidikan yang Harus Dipahami dan Panduan Memilihnya

Rumah247.com – Asuransi memberikan perlindungan dan manfaat untuk para pemegang polis asuransi. Beberapa jenis asuransi yang sering digunakan di Indonesia antara lain adalah asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan bermotor, hingga asuransi pendidikan.
Asuransi pendidikan merupakan salah satu produk asuransi yang menjamin dana pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi. Biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran premi setiap bulan berbeda-beda tergantung dari perusahaan asuransi yang Anda pilih. Apakah manfaat dan risiko dalam menggunakan asuransi pendidikan? Artikel ini akan membantu Anda membahas lebih lengkap mengenai:
  1. Pentingnya Asuransi Pendidikan
  2. 7 Risiko Asuransi Pendidikan yang Harus Dipahami
    1. Tidak memahami isi polis asuransi
    2. Menganggap asuransi pendidikan sebagai tabungan
    3. Terdapat pemotongan biaya
    4. Salah pilih instrumen asuransi
    5. Tergoda dengan asuransi tambahan
    6. Mencantumkan nama anak sebagai tertanggung
    7. Pembayaran premi yang tidak sesuai
  3. Panduan Memilih Asuransi Pendidikan
  4. Panduan Menyisihkan Dana Asuransi Pendidikan dari Penghasilan

1. Pentingnya Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan penting untuk dimiliki. (Foto: Unsplash)
Ada beberapa alasan mengapa asuransi pendidikan menjadi penting untuk dimiliki. Salah satunya ialah biaya pendidikan yang terus naik dari tahun ke tahun. Dilansir dari Detik Finance, Indonesia merupakan salah satu dari 15 negara di dunia dengan biaya pendidikan termahal.
Jumlah biaya pendidikan yang besar membuat Anda harus memiliki persiapan ekstra. Selain itu, semakin tinggi tingkat pendidikan anak Anda, akan semakin besar juga biaya yang harus Anda keluarkan. Di saat seperti inilah Anda mulai memikirkan pentingnya memiliki asuransi pendidikan. Menggunakan asuransi pendidikan akan menjadi pilihan yang bijak dalam membantu Anda mengelola dana pendidikan anak dari tingkat paling dasar hingga perguruan tinggi.
Alasan lain mengapa asuransi pendidikan menjadi penting ialah pendidikan merupakan investasi jangka panjang. Hal ini dikarenakan pendidikan dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Generasi yang didukung dengan pendidikan yang baik akan memiliki kehidupan yang lebih baik juga.

2. 7 Risiko Asuransi Pendidikan yang Harus Dipahami

Asuransi pendidikan memiliki risiko yang harus Anda pahami. (Foto: Pixabay)
Setiap jenis asuransi memiliki risiko yang harus dipahami oleh para pemegang polis, termasuk juga asuransi pendidikan. Berikut ini beberapa risiko tersebut.

1. Tidak memahami 7 isi polis asuransi

Terkadang syarat dan ketentuan asuransi sangat panjang, sehingga calon pemegang polis malas untuk membaca dan mencari tahu lebih lanjut. Padahal, kekeliruan dalam memahami polis asuransi akan merugikan Anda sebagai pembeli. Sebaiknya, apabila terdapat hal-hal di dalam polis yang Anda tidak pahami, tanyakan kepada perusahaan asuransi mengenai hal tersebut.

2. Menganggap asuransi pendidikan sebagai tabungan

Asuransi pendidikan anak Anda berbeda dengan tabungan khusus untuk dana pendidikan. Asuransi pendidikan memiliki polis yang berisikan syarat dan ketentuan. Anda perlu membayar premi asuransi pendidikan setiap bulan sesuai dengan jumlah yang ditentukan oleh perusahaan asuransi.
Sementara itu, tabungan pendidikan biasanya merupakan tabungan berjangka yang dimanfaatkan untuk pendidikan anak. Nasabah dapat menentukan jumlah setoran tetap setiap bulan.

3. Terdapat pemotongan biaya

Asuransi pendidikan memiliki potongan biaya dan 5 tahun pertama merupakan waktu terjadinya pemotongan biaya terbesar. Pemotongan ini akan membuat dana yang sudah Anda bayarkan menjadi berkurang atau tidak sesuai dengan ekspektasi.

4. Salah pilih instrumen asuransi

Dalam memilih asuransi, sebaiknya Anda tidak mudah tergoda dengan instrumen yang menjanjikan return yang tinggi. Semakin tinggi return yang ditawarkan, akan semakin tinggi juga risiko yang harus Anda pahami. Untuk menghindari kesalahan, pahami instumen asuransi yang Anda inginkan dan cari tahu return yang dijanjikan.

5. Tergoda dengan asuransi tambahan

Selain tergoda dengan return yang tinggi, hindari tergoda untuk membeli asuransi tambahan yang sebetulnya tidak terlalu diperlukan. Asuransi tambahan atau rider bisa saja menambah beban Anda jika Anda tidak memahami manfaatnya.

6. Mencantumkan nama anak sebagai tertanggung

Orang tua seharusnya mencantumkan namanya sebagai tertanggung dari polis asuransi, bukan nama anak. Alasannya karena orang tua merupakan pencari nafkah dan pembayar biaya asuransi yang perlu diberikan perlindungan. Apabila orang tua dari anak meninggal dunia, anak dapat mencairkan uang pertanggungan dari asuransi dan uang tersebut dapat dimanfaatkan sebagai dana pendidikan anak.

7. Pembayaran premi yang tidak sesuai

Pada asuransi pendidikan, apabila investasi yang Anda lakukan tidak menguntungkan, pembayaran premi akan menjadi lebih lama dari yang Anda perkirakan. Pada umumnya, agen asuransi akan menjanjikan pembayaran premi yang singkat. Namun jika investasi tidak sesuai dengan harapan, Anda harus membayar premi lebih lama dari yang dijanjikan.

3. Panduan Memilih Asuransi Pendidikan

Pahami persyaratan yang diberikan oleh perusahaan asuransi mengenai asuransi pendidikan. (Foto: Pexels)
Memilih asuransi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan anak akan susah-susah gampang. Meskipun Anda sudah menggali berbagai informasi, tetap saja ada kendala yang membuat Anda masih bingung. Untuk mempermudah pencarian Anda dalam memilih, berikut ini panduannya.
  • Pilihlah perusahaan asuransi yang kompeten dan berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan perusahaan jasa asuransi. Baca juga mengenai ulasan yang diberikan terhadap perusahaan tersebut.
  • Pastikan Anda memiliki dana yang cukup untuk membayar biaya asuransi. Asuransi pendidikan memiliki jangka waktu yang cukup panjang, yaitu umumnya di atas 5 tahun. Oleh karena itu, Anda harus bijak dalam mengatur laju keuangan agar mampu membayar biaya yang harus disetor setiap bulan.
  • Anda harus memiliki asuransi jiwa sebelum memiliki asuransi pendidikan. Dilansir dari OJK, terdapat dua jenis asuransi pendidikan di Indonesia yang berkaitan dengan asuransi jiwa, yaitu asuransi dwiguna dan asuransi unit linked. Keduanya memiliki bunga dan hasil investasi yang berbeda.
  • Anda perlu berhati-hati terhadap asuransi tambahan yang ditawarkan. Bahkan, Anda tidak perlu membeli asuransi tambahan jika Anda merasa hal itu tidak perlu untuk dilakukan. Ingatlah bahwa biaya yang dikenakan pada asuransi tambahan akan mempengaruhi keuntungan yang Anda dapatkan dari asuransi pendidikan yang dipilih.

4. Panduan Menyisihkan Dana Asuransi Pendidikan dari Penghasilan

Pintar dalam mengatur keuangan akan mempermudah Anda menyisihkan dana untuk asuransi pendidikan. (Foto: Pixabay)
Jumlah biaya pendidikan yang bertambah besar setiap tahun terkadang membuat para orang tua menjadi panik. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan dana agar dapat terus membiayai sekolah anak hingga jenjang yang tinggi. Apabila dana pendidikan anak berasal dari penghasilan Anda setiap bulan, berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.
  • Pisahkan dana Anda sesuai dengan pos-pos pengeluaran wajib setiap bulan. Asuransi pendidikan bisa masuk ke dalam pos dana pengeluaran wajib bulanan.
  • Apabila Anda merasa kesulitan dalam membagi dana untuk beberapa pos pengeluaran, Anda dapat meminta pihak asuransi untuk melakukan autodebet setiap bulan dari rekening Anda. Cara ini akan langsung memotong dana Anda setiap bulan untuk membayar asuransi pendidikan.
  • Jika penghasilan utama Anda tidak mencukupi untuk membayar biaya asuransi pendidikan. Anda dapat mencoba untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara menjalani pekerjaan sampingan dari rumah dan berjualan online yang tidak membutuhkan modal besar.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles